China Setop Kerja Sama Iklim, AS: Dampaknya ke Seluruh Dunia

Jakarta, IDN Times – Amerika Serikat (AS) pada Jumat (5/8/2022) mengecam keras keputusan China yang memutuskan untuk menangguhkan pembicaraan militer dan perubahan iklim. Keputusan itu dianggap tidak bertanggung jawab.
Penasihat Dewan Keamanan Nasional, John Kirby, secara spesifik menanggapi soal penangguhan kerja sama iklim. Menurutnya, penangguhan itu tidak hanya berdampak pada AS, tetapi seluruh dunia.
“China tidak hanya menjatuhkan sanksi kepada AS atas aksi itu. Mereka sebenarnya juga menjatuhkan sanksi ke seluruh dunia,” ungkap Kirby, dilansir Anadolu Agency.
1. Sebagai respons China atas tindakan AS di Taiwan

China menghentikan beberapa kerja sama dengan AS pada Jumat sebagai respons atas kunjungan ketua DPR AS, Nancy Pelosi, ke Taiwan pada 3 Agustus lalu. Beijing menganggap hal itu tidak dapat diterima, karena menganggap wilayah itu masih menjadi miliknya.
Sementara itu, Kirby dalam menanggapi pemutusan kerja sama di bidang iklim, merasa sangat menyayangkan atas tindakan China itu.
“Kami merasa itu tidak bertanggung jawab, sangat disayangkan bagi masyarakat internasional terutama yang berhubungan dengan iklim. Itu adalah bagian dari pedoman mereka,” katanya.
2. Penghentian pembicaraan militer berpotensi konfrontasi

Kirby juga menanggapi keputusan penghentian pembicaraan militer di kedua negara. Ia menyebut terhentinya pembicaraan dapat meningkatkan kemungkinan konfrontasi.
“Jalur komunikasi ini sebenarnya sangat penting untuk membantu meredakan resiko dari salah perhitungan dan mispersepsi. Itu bagus, terutama saat ini untuk memiliki jalur komunikasi yang terbuka. Ini terutama benar dalam beberapa hari terakhir karena China melakukan tindakan provokatif,” kata Kirby.
Beberapa hari terakhir, China melakukan latihan militer yang intensif di sekitar Taiwan setelah Pelosi berkunjung ke pulau itu.
3. China kirim pesawat tempur secara besar-besaran

Pada Jumat, China mengirim pesawat tempur dalam jumlah besar melintasi selat Taiwan. Jumlah itu menjadi yang terbesar tahun ini. Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, sekitar 68 pesawat sejauh ini telah melintasi garis median pada selat Taiwan.
“Eskalasi militer berbahaya ini mengancam perdamaian dan stabilitas kawasan dan harus dikecam,” kata Joshua Wu, Menteri Luar Negeri Taiwan.
China mengirim pesawat tempurnya dala jumlah terbesar tahun ini melintasi zona identifikasi pertahanan udara yang diklaim Taiwan sebagai wilayah udaranya. Meski demikian, China tidak mengakui zona tersebut.