Dikritik Komedian Soleh soal Mutasi Pejabat, Pramono: Sengaja Last Minute

- Pramono menjawab kritik Soleh Solihun terkait rotasi pegawai di Pemprov DKI Jakarta
- Hampir tiga tahun tanpa rotasi, Pramono mengklaim rotasi dilakukan mendadak karena jumlah pegawai yang dilantik ribuan
Jakarta, IDN Times – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menjawab kritik terbuka yang dilontarkan komedian Soleh Solihun tentang sistem rotasi pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mendadak.
Pramono mengatakan, pemberitahuan rotasi pegawai di lingkungan Pemprov DKI sengaja dilakukan mendadak karena jumlah pegawai yang dilantik ribuan.
"Mengenai rotasi, memang sengaja pemberitahuannya last minute. Kenapa? Karena rotasi dengan jumlah total dua kali 1.800 lebih total 2.700 (angka total pejabat yang dilantik), tentunya gak gampang, apalagi untuk pejabat eselon 3 dan 4," ujar Pramono saat dikonfirmasi IDN Times di SMPN 115 Jakarta, Kamis (20/11/2025).
1. Hampir tiga tahun tidak ada rotasi

Pramono mengatakan, rotasi yang dilakukan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta selama hampir satu tahun ini bisa mencapai rekor yang paling banyak di satu instansi.
"Tapi alhamdulillah semuanya bisa menerima dan karena memang yang saya bangun bukan orangnya, tetapi bagaimana sistem itu bisa melakukan rotasi secara cepat dalam jumlah yang banyak, karena hampir 3 tahun Pemda DKI tidak mengalami rotasi," kata dia.
2. Soleh Solihun kritik minta sistem rotasi dirubah

Komedian Soleh Solihun menyampaikan kritik terbuka kepada Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, tentang sistem rotasi pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI. Melalui unggahan di akun X miliknya, @solehsolihun menilai mekanisme perpindahan antardinas perlu diperbaiki agar lebih manusiawi dan transparan.
“Dear Pak @pramonoanung, tolong diperbaiki dong sistem rotasi pegawai di Pemprov DKI, terutama antardinas,” tulis Soleh pada Kamis (20/11/2025).
3. Pemberitahuan mutasi mendadak

Soleh menyoroti praktik pemberitahuan mutasi yang diberikan sangat mepet, bahkan hanya H-1 sebelum pelantikan. Dia meminta agar kepala dinas tidak memindahkan pegawai tanpa komunikasi yang layak.
“Tolong bilang kepada para kepala dinas, jangan mindahin pegawai pemberitahuannya H-1 pelantikan dan pegawai baru tahu dia pindah ke mana di hari H pelantikan,” lanjut dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, melantik dan mengambil sumpah jabatan 1.882 pejabat administrator, pengawas, ketua sub kelompok, fungsional, serta kepala sekolah di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Ini merupakan pelantikan tahap kedua yang dilakukan di Halaman Balai Kota Jakarta, pada Rabu (19/11/2025).
Gubernur Pramono mengatakan, pelantikan dan pengukuhan ini merupakan bagian dari upaya penyegaran organisasi agar roda pemerintahan berjalan lebih efektif, responsif, dan adaptif terhadap tantangan yang semakin dinamis.
"Pelantikan tahap kedua ini menjadi bagian dari agenda penataan dan penguatan birokrasi di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Maka amanah ini menuntut komitmen kuat, kedisiplinan, integritas, serta kemampuan berinovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di Jakarta," ujar Gubernur Pramono.
Selain itu, pelantikan dan pengukuhan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Gubernur Pramono mendorong seluruh aparatur sipil negara agar terus mengembangkan kompetensi dan kinerjanya.
Dia mengatakan, seluruh proses promosi, rotasi, dan mutasi jabatan mengacu pada ketentuan resmi, termasuk Keputusan Presiden, rekomendasi Badan Kepegawaian Negara, dan Keputusan Gubernur.


















