Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dino Patti Djalal Tegur Menlu Sugiono soal Visa Pelajar AS

Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal (IDN Times/Margith Damanik)
Intinya sih...
  • Dino Patti Djalal menegur Menlu Sugiono terkait kebijakan visa pelajar AS yang dibekukan.
  • Indonesia diminta untuk tidak hanya mengandalkan perwakilan RI di AS, tetapi juga menunjukkan sikap dan kepemimpinan kepada AS.
  • Pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah menghentikan sementara wawancara visa baru bagi mahasiswa internasional yang akan berkuliah di universitas-universitas AS.

Jakarta, IDN Times - Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal menegur Menteri Luar Negeri RI Sugiono. Teguran ini terkait dengan kebijakan terbaru visa pelajar yang dibekukan Amerika Serikat (AS).

“Yang terhormat Pak @Menlu_RI Sugiono, sudah saatnya Anda menelepon Menlu Marco Rubio untuk menyatakan prihatin terkait kebijakan visa yang meresahkan mahasiswa,” kata Dino lewat akun X, Jumat (30/5/2025).

Menurut Dino, jangan hanya lobi-lobi dari anak buahnya saja, termasuk perwakilan RI di AS, untuk negosiasi. “Ini adalah ujian untuk kepemimpinan Anda. Jadilah suara untuk generasi muda kita, rakyat kita,” tegas Dino.

1. Indonesia harus punya sikap

Dino menegaskan, Indonesia harus punya sikap. Ia meminta, Indonesia jangan hanya ‘melirik’ langkah dari negara lain terkait hal ini.

“Jangan menunggu atau melirik langkah negara lain. Hubungi Marco Rubio, dan dengan kepala dingin namun tegas tagih komitmen yang bersangkutan untuk menjaga Kemitraan RI-AS terutama di bidang pendidikan. Tunjukkan bahwa Indonesia dan AS sejajar,” tegas Dino.

2. Kemendiktisaintek bersuara

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Prof Stella Christie dalam agenda Workshop for Women in Science Grassroots in Indonesia 2025 yang diselenggarakan Organization for Woman in Science for the Developing World (OWSD) Indonesia (Dok. Humas Kemendiktisaintek)

Sebelumnya, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie menanggapi keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tentang penghentian sementara pengajuan visa pertukaran pelajar dan pengunjung.

Kemdiktisaintek mengimbau mahasiswa Indonesia yang berada di AS dengan visa tersebut untuk tidak melakukan perjalanan keluar hingga ada kepastian lebih lanjut.

"Bagi adik-adik dan rekan-rekan yang saat ini sudah berada di Amerika Serikat dengan visa F, M, atau J, kami merekomendasikan untuk tidak berpergian ke luar wilayah Amerika Serikat hingga ada kepastian lebih lanjut," kata Stella dalam rekaman video resmi Kemendiktisaintek.

3. AS bekukan sementara wawancara visa pelajar asing

Menlu Sugiono bertemu Menlu AS Marco Rubio di Washington D.C. (dok. Kementerian Luar Negeri RI)

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menghentikan sementara wawancara visa baru bagi mahasiswa internasional yang akan berkuliah di universitas-universitas AS. Mereka bahkan memerintahkan kedutaan-kedutaannya di luar negeri untuk menghentikan penjadwalan wawancara visa baru bagi mahasiswa dan pengunjung pertukaran.

Dalam memo tersebut, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan bahwa penghentian sementara dilakukan karena Kementerian Luar Negeri berencana untuk memperluas penyaringan media sosial pelamar mahasiswa.

Sebagian besar mahasiswa internasional memegang visa pelajar F-1. Visa J-1 diberikan kepada mahasiswa dalam program pertukaran atau beasiswa seperti beasiswa Fulbright; profesor yang berpartisipasi dalam program pertukaran; dan pekerja magang. Visa M-1 diberikan kepada mahasiswa yang berpartisipasi dalam program pelatihan di AS.

Seorang pejabat AS mengatakan bahwa penghentian tersebut bersifat sementara dan tidak berlaku bagi mahasiswa yang telah menjadwalkan wawancara visa mereka. Tidak jelas berapa lama penghentian tersebut berlangsung.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us