Ditutup Sejak 2021, Uzbekistan Mulai Buka Perbatasan dengan Afghanistan

- Pembukaan perbatasan menguntungkan pebisnis di Uzbekistan
- Kedua negara masih mempersyaratkan visa kunjungan
- Uzbekistan setuju ekspor listrik ke Afghanistan
Jakarta, IDN Times - Uzbekistan akhirnya bersedia membuka kembali perbatasan dengan Afghanistan pada Rabu (3/12/2025). Pembukaan kembali pintu perbatasan Termez-Hairaton ini disebut akan meningkatkan mobilitas orang dan perdagangan di kedua negara.
Pembukaan jembatan Sungai Amu Darya ini menjadi sejarah baru sejak ditutup pada Agustus 2021. Penutupan ini menyusul penarikan tentara Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan dan jatuhnya pemerintahan ke tangan Taliban.
Pembukaan perbatasan Uzbekistan-Afghanistan ini menunjukkan hubungan baik kedua negara dalam beberapa tahun terakhir. Langkah ini seiring dengan pengakuan sejumlah negara Asia Tengah terhadap pemerintahan Taliban.
1. Pembukaan perbatasan menguntungkan pebisnis di Uzbekistan
Kamar Dagang dan Industri Uzbekistan (CCI) mengungkapkan bahwa pembukaan perbatasan dengan Afghanistan akan menguntungkan kedua negara. Dengan ini, arus barang dan jasa serta lalu lintas di kedua negara kembali berlanjut.
Dilansir Asia Plus, pencabutan pembatasan di kedua negara akan membuka peluang bisnis baru, terutama di sektor ekspor. Uzbekistan berencana untuk mendongkrak hubungan bilateral dengan Afghanistan hingga menembus 2,5 miliar dolar AS (Rp41,6 triliun) pada 2026.
2. Kedua negara masih mempersyaratkan visa kunjungan
Pembukaan pintu perbatasan ini tidak berdampak pada pencabutan syarat visa kunjungan bagi warga kedua negara. Alhasil, warga Uzbekistan maupun Afghanistan tetap harus mengurus visa terlebih dahulu sebelum berkunjung.
Dilansir The Times of Central Asia, pembukaan perbatasan ini akan menguntungkan karena penduduk kedua negara tidak perlu memutar untuk berkunjung. Selama 2 tahun terakhir, warga atau pebisnis Uzbekistan harus melewati Tajikistan untuk dapat masuk ke teritori Afghanistan.
3. Uzbekistan setuju ekspor listrik ke Afghanistan
Pada November, Uzbekistan sudah menyetujui untuk mengalirkan listrik ke Afghanistan pada 2026. Persetujuan ini menyusul pertemuan antara Menteri Energi Uzbekistan, Jurabek Mirzamakhmudov dan CEO Da Afghanistan Breshna Sherkat (DABS), Abdul Bari Omar.
Persetujuan ini menjadi lanjutan ekspansi hubungan bisnis antara Uzbekistan dan Afghanistan pada Agustus 2025. Sementara, Afghanistan membutuhkan suplai listrik untuk kebutuhan domestik dan mayoritas berasal dari negara-negara Asia Tengah, dikutip dari The Diplomat.

















