Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dua Tersangka Baru Ditahan Terkait Pencurian Museum Louvre

Museum Louvre, Paris
Museum Louvre, Paris (pexels.com/Pixabay)
Intinya sih...
  • Dua tersangka baru didakwa dalam kasus pencurian perhiasan di Museum Louvre
  • Pria yang baru ditangkap memiliki catatan kriminal serupa dan akan menjalani sidang dalam waktu dekat
  • Perampokan senilai Rp1,6 Triliun terjadi pada bulan lalu sekitar pukul 09.30 waktu setempat
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Dua tersangka baru resmi didakwa dalam kasus pencurian perhiasan di Museum Louvre, yakni seorang perempuan berusia 38 tahun dan pria berusia 37 tahun. Keduanya ditangkap pada Rabu (29/10/2025), menjadikan total tersangka yang didakwa kini empat orang. Mereka ditahan sambil menunggu persidangan, meski terus membantah tuduhan keterlibatan.

Keduanya termasuk dalam lima orang yang ditangkap hari itu, sementara tiga lainnya dibebaskan tanpa dakwaan. Secara keseluruhan, polisi telah menangkap tujuh orang dalam penyelidikan besar ini yang menarik perhatian publik di Prancis.

Perempuan yang tinggal di La Courneuve, wilayah pinggiran utara Paris, sempat menangis di ruang sidang karena khawatir terhadap anak-anaknya dan kondisi pribadi. Hakim memutuskan untuk menahannya dengan alasan berisiko berkomplot dengan pihak lain serta berpotensi mengganggu ketertiban umum.

“Dia hancur. Ini adalah perampokan yang spektakuler, dan keputusan yang baru saja dibuat adalah keputusan yang spektakuler: seorang wanita muda baru saja ditahan meskipun dianggap tidak bersalah,” kata pengacaranya, Adrien Sorrentino, dikutip dari The Guardian.

1. Dua tersangka sebelumnya akui peran dalam aksi pencurian

ilustrasi pelaku kejahatan tertangkap polisi
ilustrasi pelaku kejahatan tertangkap polisi (pexels.com/Kindel Media)

Pria yang baru ditangkap disebut memiliki catatan kriminal serupa dan akan menjalani sidang dalam waktu dekat. Jaksa Paris, Laure Beccuau, mengatakan bahwa kedua tersangka baru tersebut membantah terlibat dalam pencurian. Salah satu dari lima orang yang ditangkap pada hari yang sama diduga terkait melalui bukti DNA di tempat kejadian.

Sementara itu, dua tersangka yang lebih dulu ditahan, keduanya tinggal di Aubervilliers di timur laut Paris, telah mengakui sebagian peran mereka. Mereka didakwa atas tuduhan pencurian dan persekongkolan kriminal. Menurut penyelidikan, keduanya merupakan pelaku yang masuk ke galeri, sedangkan dua kaki tangan lain menunggu di luar.

Dilansir dari Al Jazeera, salah satu pelaku adalah pria asal Aljazair berusia 34 tahun yang menetap di Prancis. Ia teridentifikasi lewat DNA pada skuter kabur dan ditangkap di Bandara Charles de Gaulle saat hendak terbang ke Aljazair. Pelaku lainnya, sopir taksi ilegal berusia 39 tahun, diamankan di dekat rumahnya tanpa tanda-tanda akan melarikan diri. Polisi masih memburu satu pelaku lain yang diduga berada di lokasi saat kejadian.

2. Aksi cepat pencurian senilai Rp1,6 Triliun

Mahkota Permaisuri Eugénie
Mahkota Permaisuri Eugénie (Wouter Engler, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)

Perampokan terjadi pada bulan lalu sekitar pukul 09.30 waktu setempat, tak lama setelah Louvre dibuka untuk pengunjung. Para pelaku menggunakan truk curian dengan lift mekanik untuk mencapai balkon di Galerie d’Apollon di tepi Sungai Seine. Mereka berada di dalam selama empat hingga tujuh menit, memotong kotak kaca dengan alat listrik sebelum kabur menggunakan dua skuter pada pukul 09.38, lalu berganti ke mobil, dikutip dari BBC.

Nilai total perhiasan yang dicuri mencapai 102 juta dolar AS (setara Rp1,69 triliun). Barang-barang yang diambil termasuk kalung zamrud dan berlian hadiah dari Napoleon I untuk Permaisuri Marie-Louise serta diadem bertabur hampir 2 ribu berlian milik Permaisuri Eugenie.

Salah satu mahkota zamrud dan berlian milik Eugenie terjatuh saat pelarian, namun delapan barang lainnya masih hilang. Setelah insiden itu, Louvre memindahkan sejumlah perhiasan berharga ke Bank of France dan memperketat keamanan di seluruh cabangnya di Prancis.

3. Direktur Louvre tawarkan mundur usai gagalnya sistem keamanan

Museum Louvre, Paris
Museum Louvre, Paris (pexels.com/Gustavo Ramos)

Direktur Museum Louvre mengakui insiden ini sebagai kegagalan besar dalam pengawasan keamanan dan sempat menawarkan pengunduran diri. Namun, Menteri Kebudayaan Prancis, Rachida Dati, menolak tawaran tersebut. Ia menilai tanggung jawab penuh belum sepenuhnya diambil oleh pihak museum.

Penyelidikan internal menemukan sistem keamanan gagal mendeteksi para pencuri tepat waktu. Satu-satunya kamera di galeri justru mengarah menjauh dari balkon tempat mereka masuk. Risiko seperti ini disebut telah diremehkan selama bertahun-tahun oleh pihak pengelola.

Menteri Dati berjanji akan menerapkan langkah-langkah keamanan baru sebelum akhir tahun. Presiden Louvre, Laurence des Cars, menyebut telah mengajukan permintaan tambahan dana sejak 2021, namun pengawasan kamera perimeter menjadi tanggung jawab pemerintah kota Paris. Para pengkritik berpendapat bahwa anggaran untuk keamanan dasar justru digunakan bagi proyek renovasi New Renaissance.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Malaysia Tinjau Keamanan Roblox Pascakasus Penusukan Anak

04 Nov 2025, 16:59 WIBNews