Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polisi Tangkap 2 Pencuri Permata Louvre Senilai Rp1,69 Triliun

Museum Louvre, Paris
Museum Louvre, Paris (pexels.com/Gustavo Ramos)
Intinya sih...
  • Pencuri menggunakan truk curian untuk mencuri permata di Galeri Apollo.
  • Kelemahan keamanan Louvre memungkinkan pencurian.
  • Pemerintah Prancis berupaya memulihkan permata yang dicuri.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Kepolisian Prancis mengumumkan telah berhasil menangkap dua pria yang diduga terlibat dalam pencurian permata mahkota senilai 88 juta euro (sekitar Rp1,69 triliun) di Museum Louvre, Paris. Salah satu tersangka diamankan di Bandara Charles de Gaulle pada Sabtu (25/10/2025) malam sekitar pukul 22.00 waktu setempat, sementara satu lainnya ditangkap di Seine-Saint-Denis, wilayah pinggiran Paris dengan tingkat kriminalitas tinggi.

Dilansir dari The Guardian, pada Minggu (26/10/2025), penyidik memaparkan mereka menemukan bukti penting di lokasi kejadian, termasuk sarung tangan, helm sepeda motor, rompi berwarna cerah, serta alat listrik dan walkie-talkie yang ditinggalkan. Barang-barang tersebut membantu mengidentifikasi dua tersangka berusia 30-an tahun yang memiliki riwayat perampokan, dan kini dijerat dengan tuduhan pencurian terorganisir serta konspirasi kriminal.

1. Pencuri menggunakan truk untuk mencuri permata di Galeri Apollo

ilustrasi pelaku kejahatan tertangkap polisi
ilustrasi pelaku kejahatan tertangkap polisi (pexels.com/Kindel Media)

Empat pelaku diketahui menggunakan truk curian yang telah dimodifikasi dengan alat pengangkat untuk melancarkan aksinya di Galeri Apollo. Mereka menyamar sebagai petugas perawatan dengan mengenakan rompi berwarna terang agar tidak mencurigakan. Setelah memasuki area museum, dua di antaranya memecahkan jendela yang tidak terkunci dengan alat listrik, lalu menghancurkan dua etalase kaca yang berisi koleksi permata.

Dalam waktu kurang dari tujuh menit, mereka berhasil membawa kabur delapan permata berharga sebelum melarikan diri menggunakan sepeda motor. Nilai total perhiasan tersebut mencapai hampir 90 juta euro (sekitar Rp1,73 triliun).

Barang yang dicuri termasuk kalung berhias zamrud dan berlian yang diberikan Napoleon I kepada Marie Louise, serta mahkota milik Permaisuri Eugénie yang dihiasi 212 mutiara dan hampir 2 ribu berlian. Saat melarikan diri, salah satu mahkota berhiaskan zamrud dan berlian dilaporkan terjatuh di tempat kejadian.

2. Kelemahan keamanan Louvre memungkinkan pencurian

Mahkota Permaisuri Eugénie
Mahkota Permaisuri Eugénie (Wouter Engler, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)

Direktur Museum Louvre, Laurence des Cars, mengakui adanya celah dalam sistem keamanan yang dimanfaatkan oleh para pelaku. Ia menjelaskan bahwa kamera pengawas di dekat jendela Galeri Apollo menghadap ke arah yang salah, sementara sepertiga dari area ruangan tersebut tidak terpantau CCTV. Kondisi ini memungkinkan pencuri bergerak cepat tanpa terdeteksi sejak awal.

Sebagai respons, pihak museum kini tengah memperkuat sistem keamanan dengan proyek senilai 80 juta euro (Rp1,54 triliun). Proyek itu mencakup penambahan kamera di seluruh area agar kejadian serupa tidak terulang.

Louvre yang dulunya merupakan istana kerajaan sejak akhir abad ke-12, diubah menjadi museum pada tahun 1793. Tempat ini menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di dunia dengan kunjungan mencapai 8,7 juta orang tahun lalu. Galeri Apollo menyimpan koleksi permata kerajaan Prancis yang tersisa sejak masa monarki.

3. Pemerintah berupaya memulihkan permata yang dicuri

Museum Louvre, Paris
Museum Louvre, Paris (pexels.com/Pixabay)

Menteri Dalam Negeri Prancis, Laurent Nuñez, memperingatkan bahwa para pencuri bisa saja mencoba melelehkan bingkai perhiasan atau memotong batu permata untuk dijual kembali di pasar gelap.

“Barang jarahan itu sayangnya sering disembunyikan di luar negeri. Saya harap itu tidak terjadi – saya tetap yakin,” katanya.

Lebih dari 100 penyidik telah diterjunkan untuk melacak dan memulihkan permata bersejarah tersebut.

Jaksa Paris, Laure Beccuau, memperingatkan agar pelaku tidak mencoba membongkar perhiasan tersebut.

“Pelaku yang mengambil permata ini tidak akan mendapatkan 88 juta euro jika mereka memiliki ide buruk untuk membongkar permata tersebut,” ujarnya, dikutip dari NBC News.

Ia juga menyoroti kebocoran informasi ke media yang dapat menghambat penyelidikan tim besar yang sedang bekerja di lapangan, dikutip dari BBC.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron turut menanggapi peristiwa ini, berjanji bahwa pemerintah akan memulihkan seluruh permata yang hilang dan memastikan para pelaku diadili. Ia menyebut pencurian tersebut sebagai serangan terhadap warisan bangsa yang sangat berharga bagi Prancis karena merupakan bagian dari sejarahnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Gugatan Praperadilan Syahdan Husein Gejayan Memanggil Ditolak

27 Okt 2025, 16:35 WIBNews