Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Eks Ibu Negara AS Rosalynn Carter Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Mantan Ibu Negara Amerika Serikat, Rosalynn Carter (twitter.com/The Carter Center)
Mantan Ibu Negara Amerika Serikat, Rosalynn Carter (twitter.com/The Carter Center)

Jakarta IDN Times - Mantan Ibu Negara Amerika Serikat, Rosalynn Carter, meninggal di usia 96 tahun pada Minggu (19/11/20213). Rosalynn merupakan istri dari Mantan Presiden AS, Jimmy Carter. 

Rosalynn dinyatakan meninggal dunia pada pukul 14.10 waktu setempat. Ia menghembuskan napas terakhir di rumahnya yang berada di kawasan pedesaan Plains, Georgia.

Menurut The Carter Center, Rosalynn mengidap demensia dan mengalami penurunan kesehatan dalam beberapa bulan terakhir. Ia meninggal dunia dengan damai dikelilingi keluarganya, dikutip dari Associated Press. 

1. Peran Rosalynn Carter sebagai ibu negara

Rosalynn Carter, yang lahir dengan nama Eleanor Rosalynn Smith, menikah dengan Jimmy Carter pada 7 Juli 1946. Pasangan ini tercatat sebagai pasangan presidensial AS dengan umur pernikahan terpanjang, yaitu 77 tahun dan 4 bulan. 

Selama menjadi ibu negara, Rosalynn aktif membantu suaminya. Ia menjadi penasihat suaminya dalam berbagai aspek dan sering diundang menghadiri rapat kabinet serta diskusi strategi politik. Jimmy Carter menganggap Rosalynn sebagai "perpanjangan dirinya" dan penasihat terdekatnya". 

Selama krisis penyanderaan diplomat AS di Iran, Rosalynn melakukan tur ke 112 kota dalam 44 hari untuk memperoleh dukungan publik terhadap suaminya. Saat itu, kepercayaan publik terhadap Jimmy Carter menurun menjelang rencananya untuk mengamankan periode keduanya.

Berkat usaha tersebut, Jimmy Carter berhasil memperoleh kepercayaan partai Demokrat untuk mengusungnya kembali. Namun, ia kalah dalam pemilihan umum dari Ronald Reagan, dilansir Reuters.

2. Aktif dalam advokasi kesehatan mental

Rosalynn Carter juga dikenal sebagai ikon dalam advokasi kesehatan mental. Minat Rosalynn terhadap isu kesehatan mental bermula ketika ia membantu suaminya dalam kampanye Gubernur Georgia pada awal 1970-an. Selama kampanye, ia mulai menyadari bahwa isu ini belum mendapat perhatian khusus dari pemerintah. 

Sebagai Ibu Negara Georgia, ia menjadi anggota komisi gubernur untuk layanan kesehatan mental. Saat menjadi Ibu Negara AS, ia menjadi ketua kehormatan Komisi Kesehatan Mental Presiden​​. Ia berperan penting dalam pengesahan Undang-Undang Kesehatan Mental 1980 yang mengatur pendanaan pusat kesehatan mental lokal.

Setelah meninggalkan Gedung Putih, Rosalynn terus aktif dalam advokasi kesehatan mental melalui Carter Center, yang didirikan bersama Jimmy Carter di Atlanta pada 1982.

Rosalynn juga dikenal karena bukunya yang berjudul "Helping Someone With Mental Illness," yang merupakan panduan bagi mereka yang merawat orang dengan penyakit mental.

"Saya berharap warisan kami terus berlanjut, lebih dari sekadar sebagai Ibu Negara, karena Carter Center telah menjadi bagian integral dari hidup kami," kata Rosalynn dalam wawancara dengan C-SPAN pada 2013.

3. Ucapan belasungkawa dari berbagai pejabat publik AS

Presiden AS, Joe Biden, menyampaikan belasungkawa melalui akun X, menyebut bahwa Rosalynn telah menginspirasi Amerika dan dunia. 

"Atas nama bangsa yang bersyukur, kami menyampaikan rasa cinta kami kepada seluruh keluarga Carter dan banyak orang yang hidupnya lebih baik dan lebih cerah karena Rosalynn Carter", tulis akun Biden.

Mantan Presiden George Bush dan istrinya, Laura Bush, menyebut Rosalynn sebagai perempuan yang kuat dan bermartabat.

“Tidak ada pendukung yang lebih hebat darinya bagi Presiden Carter, dan kemitraan mereka memberikan contoh kesetiaan yang luar biasa. Ia meninggalkan warisan penting dalam karyanya untuk menghilangkan stigma terhadap kesehatan mental," ucap George Bush dan istrinya. 

Mantan Presiden, Donald Trump, mengatakan Rosalynn telah memperoleh kekaguman dan rasa terima kasih dari Amerika.

"Mulai dari hari-harinya sebagai istri anggota Angkatan Laut AS, hingga berada di Rumah Gubernur Georgia, masa jabatannya sebagai Ibu Negara AS, dan pekerjaannya di Carter Center serta kegiatannya bersama Habitat for Humanity, dia meninggalkan warisan prestasi dan pelayanan nasional yang luar biasa," kata Trump di Truth Social.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us