Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Eks PM Slovakia Ditangkap Polisi Gegara Ikut Demonstrasi

Mantan PM Slovakia, Robert Fico. (twitter.com/RSF_en)
Mantan PM Slovakia, Robert Fico. (twitter.com/RSF_en)

Jakarta, IDN Times - Mantan Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, pada Kamis (16/12/2021) ditangkap oleh aparat kepolisian. Penangkapan ini dilatarbelakangi dugaan Fico akan menyelenggarakan protes penolakan kebijakan pemerintah setempat. 

Sejak akhir November lalu, Pemerintah Slovakia sudah memberlakukan kebijakan lockdown selama tiga minggu. Hal ini disebabkan terjadinya lonjakan kasus COVID-19 dan menjadi negara anggota UE paling terdampak. 

1. Fico langsung ditangkap ketika keluar dari mobil

Penangkapan Robert Fico dilakukan ketika ia bersama dengan pendukungnya tengah menyelenggarakan demonstrasi, untuk menentang pemerintahan dan Presiden Zuzana Čaputová pada Kamis petang. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes agar presiden segera menyetujui referendum pemilu awal. 

Ketika mengumumkan protes, Fico diketahui sudah memberikan arahan kepada seluruh pendukungnya agar tetap mengikuti protokol kesehatan. Aksi protes dilakukan di Tyršovo Nábrežie yang dihadiri oleh 50 orang pendukungnya yang mayoritas menggunakan mobil. 

Namun, ketika hendak keluar dari mobilnya, Fico langsung didatangi oleh dua aparat kepolisian yang memintanya untuk ikut ke kantor polisi. Tanpa banyak bicara, Fico langsung mengikuti arahan dari dua polisi itu, dilansir dari The Slovak Spectator.  

2. Dianggap melanggar aturan pembatasan sosial di Slovakia

Ilustrasi bendera Slovakia (twitter.com/fintoism)
Ilustrasi bendera Slovakia (twitter.com/fintoism)

Dikutip dari DW, Slovakia sudah menerapkan aturan pembatasan yang cukup ketat lantaran naiknya kasus penularan COVID-19 belakangan ini. Bahkan, pertemuan di atas enam orang tidak diperbolehkan untuk sementara ini. 

Kepolisian Slovakia dan juru bicara Partai Smer-SD juga sudah mengonfirmasi penangkapan Fico. Namun, pihak kepolisian masih enggan memberitahukan tujuan penangkapan.

Di sisi lain, Fico menolak semua tudingan bahwa dirinya dan pendukungnya melanggar hukum di Slovakia. Bahkan, ia menyebut bila aksi protes dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan dan mayoritas menggunakan mobil masing-masing. 

"Saya ditahan dan dituduh mengajak orang melanggar pembatasan. Ini konyol. Ini adalah akhir dari demokrasi. Saya tidak pernah mengajak hal buruk apapun," ungkap Fico. 

3. Fico kerap memberikan kritik terkait penanganan pandemik di Slovakia

Dilaporkan dari Associated Press, Fico merupakan sosok pemimpin populis sayap kiri yang kerap menyuarakan kritiknya kepada Pemerintah Slovakia, terutama berkaitan dengan kebijakan penanganan pandemik. 

Pandemik COVID-19 diketahui sebagai tantangan terbesar bagi koalisi pemerintahan Slovakia yang telah berkuasa setelah mengalahkan Fico pada pemilu tahun lalu. 

Sejak awal tahun ini, Mahkamah Konstitusi Slovakia juga menunda sementara seluruh referendum. Meskipun banyak warga negara yang menginginkan pemilu parlementer lebih awal akibat buruknya penanganan pandemik. 

Di sisi lain, Fico merupakan sosok yang kontroversial dan telah mundur dari jabatannya sejak 2018 lalu. Pengunduran dirinya dilatarbelakangi skandal pembunuhan seorang reporter bernama Jan Kuciak yang akhirnya mengungkap korupsi di jajaran pemerintahan Slovakia, dilansir dari DW

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us