Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fakta-Fakta Tren de Aragua, Geng Venezuela yang Diburu AS

ilustrasi bendera Venezuela. (pixabay.com/TheDigitalArtist)
ilustrasi bendera Venezuela. (pixabay.com/TheDigitalArtist)
Intinya sih...
  • Tren de Aragua berasal dari proyek rel kereta api yang gagal di Venezuela dan berkembang menjadi geng kriminal internasional setelah markasnya di penjara hancur.
  • Geng ini menjalankan lebih dari 20 jenis kegiatan kriminal, termasuk perdagangan manusia, perdagangan seks, pemerasan, penculikan, perampokan bersenjata, dan penipuan canggih.
  • Tren de Aragua telah menyebar ke banyak negara Amerika Latin dan telah ditetapkan sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO) oleh pemerintah AS.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Militer Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan mematikan ke sebuah kapal di perairan Karibia pada Selasa (2/5/2025). Operasi tersebut menewaskan 11 orang yang diduga merupakan anggota geng berbahaya asal Venezuela, Tren de Aragua. Presiden AS Donald Trump mengumumkan langsung serangan itu dan menyebut para korban sebagai teroris.

Peristiwa ini membuat nama Tren de Aragua menjadi sorotan dunia. Pemerintah AS sebelumnya juga telah menetapkan geng ini sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO), yang menjadi dasar untuk melakukan tindakan militer. Berikut sejarah dan jangkauan operasi geng Tren de Aragua yang diburu AS.

1. Berawal dari penjara yang dikelola narapidana

Nama Tren de Aragua atau "Kereta Aragua" sebenarnya berasal dari sebuah proyek pembangunan rel kereta api yang gagal di negara bagian Aragua, Venezuela. Geng ini berawal dari sekelompok anggota serikat pekerja korup dalam proyek tersebut sekitar tahun 2005. Setelah beberapa anggotanya ditangkap dan dipenjara, mereka justru mulai membangun organisasi kriminal yang lebih besar dari balik jeruji besi, dilansir The Guardian.

Kekuatan mereka tumbuh pesat di dalam Penjara Tocorón. Hal ini terjadi karena pemerintah Venezuela saat itu membiarkan penjara dikelola secara internal oleh para pemimpin narapidana yang disebut "pranes". Di bawah pimpinan Héctor "Niño" Guerrero, Tocorón berubah menjadi markas besar geng yang beroperasi layaknya negara kecil di dalam penjara.

Penjara Tocorón bahkan dilengkapi fasilitas mewah yang tidak biasa, seperti kebun binatang, beberapa kolam renang, klub malam, dan lapangan bisbol. Di dalam penjara, geng ini mewajibkan semua narapidana membayar uang keamanan yang disebut "la causa". Sistem pemerasan ini bisa menghasilkan jutaan dolar setiap tahunnya dan menjadi sumber finansial utama mereka.

Pada September 2023, pemerintah Venezuela mengerahkan 11 ribu tentara untuk mengambil alih Penjara Tocorón. Namun, para pemimpin geng termasuk Guerrero dilaporkan sudah kabur lebih dulu karena rencana operasinya bocor. Kehancuran markas ini ternyata tidak melumpuhkan Tren de Aragua, malah membuat mereka menyebar dan berevolusi menjadi jaringan kriminal internasional.

2. Punya banyak bisnis kejahatan

Tren de Aragua tidak seperti kartel narkoba yang hanya fokus pada satu bisnis. Mereka menjalankan lebih dari 20 jenis kegiatan kriminal yang berbeda, sehingga sangat mudah beradaptasi. Setelah markasnya di penjara hancur, mereka berubah menjadi jaringan internasional dengan banyak cabang kecil yang bergerak sendiri-sendiri.

Bisnis utama mereka adalah kejahatan yang menargetkan manusia, terutama memanfaatkan krisis migrasi Venezuela. Jutaan warga Venezuela yang melarikan diri dari negaranya menjadi sumber keuntungan bagi mereka. Geng ini menguasai rute penyelundupan migran dan memeras para pengungsi untuk membayar biaya perjalanan yang aman.

Salah satu kejahatan andalan mereka adalah perdagangan seks. Para korban yang mayoritas adalah perempuan dan anak-anak migran, dipaksa menjadi pekerja seks untuk melunasi utang biaya penyelundupan yang terus dibesar-besarkan. Geng ini tidak segan menggunakan kekerasan dan mengancam keluarga korban di Venezuela jika mereka menolak.

Selain itu, mereka juga melakukan berbagai kejahatan lain seperti pemerasan, penculikan, dan perampokan bersenjata. Di beberapa negara, mereka terlibat penipuan canggih dengan mencuri ponsel lalu menguras rekening bank korban. Geng ini juga terlibat dalam perdagangan narkoba jenis tertentu seperti ketamin dan "tusi", dilansir WLRN.

3. Menyebar ke seluruh Amerika Latin

Ciri khas dari geng ini adalah penggunaan kekerasan ekstrem yang sengaja direkam dan disebar. Video penyiksaan dan pembunuhan itu mereka gunakan sebagai senjata psikologis. Tujuannya adalah untuk menakut-nakuti masyarakat, menekan para korban pemerasan, dan memberi peringatan kepada geng saingan.

Penyebaran Tren de Aragua ke berbagai negara terbantu oleh arus pengungsi dari Venezuela. Mereka menyusup di antara para migran dan membangun basis di komunitas diaspora Venezuela. Kehadiran komunitas ini mereka manfaatkan sebagai kamuflase sekaligus tempat mencari korban dan anggota baru.

Jejak mereka kini tersebar di banyak negara Amerika Selatan. Di Chili, cabang mereka yang bernama "Los Piratas de Aragua" terlibat dalam perdagangan manusia dan diduga menjadi pelaku pembunuhan seorang aktivis politik Venezuela. Sementara di Peru, kelompok "Los Gallegos" dikenal sangat brutal dan membuat sentimen anti-migran meningkat.

Jangkauan mereka terus meluas hingga ke negara lain. Di Kolombia, mereka sering terlibat konflik bersenjata dengan kelompok lokal untuk memperebutkan kendali perbatasan. Geng ini juga diketahui bekerja sama dengan sindikat penjara terbesar di Brasil, PCC, dan telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Argentina.

4. Ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh AS

Badan investigasi federal AS, FBI, telah mengonfirmasi bahwa Tren de Aragua sudah beroperasi di Amerika Serikat sejak Januari 2024. Kehadiran mereka sejalan dengan meningkatnya jumlah migran Venezuela yang tiba di AS. Aktivitas geng ini telah terdeteksi di banyak negara bagian, dari Florida hingga New York.

Beberapa anggota Tren de Aragua telah ditangkap dan didakwa atas kejahatan-kejahatan serius di AS. Di antara kasus yang paling menonjol adalah dugaan keterlibatan mereka dalam pembunuhan mahasiswi Laken Riley di Georgia dan seorang anak perempuan berusia 12 tahun di Houston. Selain itu, mereka juga terlibat dalam penyerangan polisi dan menjalankan jaringan perdagangan seks.

Sebagai respons, pemerintah AS telah melakukan lebih dari 100 penyelidikan federal yang melibatkan anggota geng ini hingga awal 2025. AS juga melabeli Tren de Aragua sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO). Status ini memberikan wewenang lebih besar bagi pemerintah untuk menindak mereka, termasuk melalui jalur militer.

Penegak hukum di AS cukup kesulitan dalam menangani geng ini. Salah satunya adalah sulitnya mendapat catatan kriminal para migran dari Venezuela, sehingga pemeriksaan latar belakang menjadi tidak maksimal. Selain itu, metode untuk mengidentifikasi anggota geng seperti melalui tato juga dianggap tidak selalu akurat, sehingga sulit untuk mengetahui skala ancaman mereka yang sebenarnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Profil Munir Said, Aktivis HAM yang Tewas Diracun Arsenik di Pesawat

05 Sep 2025, 15:21 WIBNews