Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fakta Kasus Eks PM Malaysia Najib Razak Dihukum 165 Tahun Penjara

DAVOS/SWISS, 25 JAN 13 - Mohd Najib Bin Tun Abdul Razak, Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Malaysia, berdiskusi selama sesi 'Kemerosotan Ekonomi dan Bahayanya' pada Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia 2013 di Davos, Swiss, 25 Januari 2013. (World Economic Forum from Cologny, Switzerland, CC BY-
DAVOS/SWISS, 25 JAN 13 - Mohd Najib Bin Tun Abdul Razak, Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Malaysia, berdiskusi selama sesi 'Kemerosotan Ekonomi dan Bahayanya' pada Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia 2013 di Davos, Swiss, 25 Januari 2013. (World Economic Forum from Cologny, Switzerland, CC BY-SA 2.0, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Vonis Najib Razak: 165 tahun penjara atas kasus korupsi dan pencucian uang 1MDB.
  • Reaksi publik: Putusan pengadilan dapat memperburuk ketegangan politik di Malaysia.
  • Upaya banding: Tim hukum Najib akan mengajukan banding terhadap vonis dan hukuman yang dijatuhkan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Keputusan pengadilan Malaysia terhadap mantan Perdana Menteri Najib Razak kembali menjadi sorotan media luar negeri setelah vonis baru dijatuhkan dalam kasus korupsi besar yang melibatkan dana negara dari 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Beberapa media internasional juga melaporkan rincian vonis tersebut serta respons dari pihak terkait.

Najib Razak dinyatakan bersalah atas penyalahgunaan kekuasaan dan pencucian uang dalam skandal 1MDB. Menurut The Guardian merupakan salah satu pengadilan terbesar dalam kasus ini.

Berikut fakta-faktanya:

1. Vonis dan kronologi kasus

Aksi protes pro-demokrasi dan anti-korupsi di Malaysia tahun 2016 (Bersih 5) (Khairil Yusof, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)
Aksi protes pro-demokrasi dan anti-korupsi di Malaysia tahun 2016 (Bersih 5) (Khairil Yusof, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)

Pengadilan menemukan bukti kuat bahwa Najib Razak berperan aktif dalam skandal 1MDB. Hakim menolak pembelaannya yang menyatakan bahwa ia “tertipu” oleh bawahannya dan mengatakan bahwa bukti menunjukkan keterlibatannya secara langsung dalam penyalahgunaan posisi. Putusan tersebut menambah hukuman yang sudah dijalani setelah vonis sebelumnya.

Global Nation juga mencatat bahwa total hukuman yang dijatuhkan mencapai 165 tahun penjara atas 25 dakwaan yang berbeda terkait 1MDB, meskipun semua hukuman akan dijalankan sekaligus sehingga efektivitasnya menjadi 15 tahun tahanan tambahan setelah hukuman yang sedang dijalaninya saat ini berakhir.

Dalam laporan MS News, disebutkan bahwa vonis tersebut mencakup kombinasi antara penjara dan denda besar, menggambarkan betapa seriusnya kasus ini diproses di pengadilan Malaysia sebagai bagian dari upaya negara menindak korupsi tingkat tinggi yang berdampak luas.

2. Reaksi publik dan konteks politik

 6 Oktober 2013 Perdana Menteri Malaysia Najib Razak tiba di Bali dalam rangka KTT APEC 2013 di Bali, Indonesia. (APEC 2013, CC BY 3.0, via Wikimedia Commons)
6 Oktober 2013 Perdana Menteri Malaysia Najib Razak tiba di Bali dalam rangka KTT APEC 2013 di Bali, Indonesia. (APEC 2013, CC BY 3.0, via Wikimedia Commons)

Media luar negeri juga menyoroti dampak terhadap politik dalam negeri Malaysia. The Guardian menyatakan bahwa meski Najib masih menyangkal kesalahan, putusan pengadilan ini bisa memperburuk ketegangan politik, terutama dalam koalisi pemerintahan saat ini yang melibatkan partai yang pernah dipimpin Najib. Ada kekhawatiran bahwa keputusan keras ini dapat menguji stabilitas coalition tersebut di tengah perdebatan mengenai integritas dan akuntabilitas pejabat publik.

Proses hukum ini juga dilihat sebagai bagian dari upaya lebih luas untuk menegakkan hukum terhadap elite politik di Asia Tenggara, dengan kasus 1MDB menjadi simbol perjuangan melawan korupsi yang melibatkan jaringan internasional.

Sementara itu, liputan MS News mencatat bahwa vonis terhadap Najib ini juga memicu perdebatan di komunitas internasional tentang bagaimana negara-negara menangani penyalahgunaan dana publik dan menjaga kepercayaan publik terhadap sistem hukum mereka.

3. Upaya banding dan langkah selanjutnya

Kuala Lumpur, 01/12/2012 Presiden UMNO, Datuk Seri Najib Razak saat Sidang Umum UMNO. (Firdaus Latif, CC BY-SA 2.0, via Wikimedia Commons)
Kuala Lumpur, 01/12/2012 Presiden UMNO, Datuk Seri Najib Razak saat Sidang Umum UMNO. (Firdaus Latif, CC BY-SA 2.0, via Wikimedia Commons)

Setelah putusan tersebut, tim hukum Najib menyatakan akan mengajukan banding terhadap vonis dan hukuman yang dijatuhkan, sebagaimana dilaporkan oleh media global seperti Global Nation. Banding ini diperkirakan akan diajukan ke pengadilan yang lebih tinggi, menunjukkan bahwa proses hukum masih akan berlanjut meskipun keputusan awal sudah diumumkan.

Langkah ini menandakan bahwa kasus Najib, yang telah berjalan selama beberapa tahun dan melibatkan beberapa putaran persidangan, kemungkinan akan terus menjadi fokus perhatian publik dan media internasional hingga proses banding selesai.

Kasus Najib Razak mencerminkan salah satu momen penting dalam penegakan hukum terhadap korupsi di tingkat nasional dan internasional. Dengan putusan yang telah menarik perhatian banyak media internasional, dunia menunggu bagaimana proses banding berikutnya akan berjalan serta dampaknya terhadap citra politik Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Kunjungi Desa Palestina, Menteri Israel Itamar Ben Gvir Dilempari Batu

30 Des 2025, 15:52 WIBNews