Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hizbullah Bombardir Israel, Tembak 300 Rudal

bendera Israel (unsplash.com/Taylor Brandon)
Intinya sih...
  • Hizbullah menembaki pangkalan Angkatan Laut Ashdod di Israel selatan dan melakukan serangan terhadap target militer di Tel Aviv.
  • Sejumlah mobil dan rumah di Tel Aviv rusak, 11 orang terluka, satu orang luka serius akibat serangan Hizbullah.

Jakarta, IDN Times - Kelompok Hizbullah Lebanon mengaku telah menembaki pangkalan Angkatan Laut Ashdod di Israel selatan untuk pertama kalinya.

Selain itu, Hizbullah juga melakukan serangan terhadap sebuah target militer di Tel Aviv dengan menggunakan rudal canggih dan pesawat nirawak.

Dilansir dari Al Jazeera, Senin (25/11/2024), hal tersebut dibenarkan militer Israel bahwa sirene serangan udara di wilayah tengah dan utara serta pinggiran kota Tel Aviv, berbunyi.

“Kami sudah mencegat sejumlah proyektil yang ditembakkan ke Israel utara. Ada sekitar 300 proyektil ditembak dari arah Lebanon ke sini,” ucap militer Israel.

1. Mobil- mobil rusak

Sementara itu, akibat serangan dari Hizbullah, sejumlah mobil pun dilaporkan rusak, begitu juga beberapa rumah karena terkena pecahan peluru.

Ada 11 orang yang terkonfirmasi terluka karena serangan ini. Adapun satu orang sedang ditangani lantaran lukanya cukup serius.

2. PM Lebanon kutuk serangan Israel sebelumnya

Serangan Hizbullah ini seakan membalas serangan Israel sebelumnya yang menewaskan 29 orang dan melukai 66 orang di ibu kota Beirut. 


Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengutuk serangan itu. Pasalnya, otoritas Lebanon kini tengah mendorong gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah.

3. Israel ingin tetap bombardir Lebanon Selatan

Ilustrasi bendera Lebanon (pexels.com/Mohamad Mekawi)

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengajukan kebebasan untuk melakukan operasi militer di Lebanon selatan sebagai syarat untuk menyetujui gencatan senjata. Syarat yang diajukan sepekan yang lalu, telah ditolak oleh Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri, yang sebelumnya meninjau proposal AS tersebut.

Sedangkan Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sheikh Naim Qassem mengatakan, Hizbullah telah menyampaikan komentarnya terhadap proposal AS tersebut. Qassen menegaskan bahwa sekarang tergantung pada keseriusan Netanyahu dalam mencapai kesepakatan, seraya mengemukakan kembali prinsip-prinsip Hizbullah dalam bernegosiasi.

"Kami bernegosiasi dengan dua syarat: pertama, penghentian agresi Israel secara lengkap dan menyeluruh, dan kedua, perlindungan terhadap kedaulatan Lebanon," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us