Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hubungan Buruk Selama 1 Abad, Akhirnya Pemimpin Turki-Armenia Bertemu

Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (twitter.com/Onnik J. Krikorian)
Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (twitter.com/Onnik J. Krikorian)

Jakarta, IDN Times - Pemimpin Turki-Armenia yang dikenal bermusuhan melakukan pertemuan pada Kamis (6/10/2022). Pertemuan ini merupakan kali pertama sejak kedua negara sepakat untuk memperbaiki hubungan.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan bertemu di Kota Praha, Republik Ceko. Keduanya bertemu di sela-sela pertemuan puncak 44 negara untuk meluncurkan Komunitas Politik Eropa, yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan kemakmuran ekonomi di seluruh Eropa.

Agenda pembicaraan pada pertemuan tersebut belum diungkap ke publik.

1. Erdogan optimis akan tercapainya normalisasi

Erdogan menyatakan rasa optimisnya bahwa normalisasi hubungan akan terjalin di antara kedua negara. Erdogan mengatakan, Armenia membuat beberapa tuntutan selama pembicaraan. Namun, ia tidak merinci tuntutan seperti apa yang diajukan oleh Armenia.

Selanjutnya, proses normalisasi ini akan dilanjutkan oleh utusan dan menteri luar negeri masing-masing negara. 

“Saya dengan tulus percaya bahwa kita akan mencapai normalisasi penuh berdasarkan hubungan bertetangga yang baik," kata Erdogan, dikutip dari ABC New.

2. Presiden Azerbaijan ikut hadir dalam pertemuan

Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, juga hadir dalam pertemuan tersebut. Azerbaijan-Armenia telah dilanda konflik sejak lama akibat sengketa wilayah Nagorno-Karabakh.

Selama itu juga, Turki selalu berpihak pada Azerbaijan pada perbatasan. Pada 1993, Turki menutup perbatasannya dengan Armenia sebagai bentuk solidaritas dengan Azerbaijan.

Turki juga mendukung Azerbaijan saat konflik selama 6 minggu pada 2020. Konflik tersebut berakhir dengan kesepakatan damai yang ditengahi Rusia, yang membuat Azerbaijan menguasai sebagian besar wilayah tersebut.

Pada pertemuan itu, Erdogan menyampaikan harapannya agar kesepakatan damai antara Azerbaijan-Armenia segera tercapai.

"Kami baru saja mengatakan kepada mereka, pastikan hubungan antara Anda (Armenia) dan Azerbaijan mencapai tingkat kedewasaan tertentu dan mencapai kesepakatan damai,” kata Erdogan, dilansir dari Al Jazeera.

3. Turki-Armenia berniat akhiri permusuhan

Permusuhan Turki-Armenia telah berusia seabad lebih sejak pembantaian dan deportasi orang Armenia oleh Turki Ottoman pada 1915. 

Pada 2009, Turki-Armenia juga pernah melakukan upaya rekonsiliasi. Saat itu, keduanya telah mencapai kesepakatan untuk menjalin hubungan formal dan membuka perbatasan mereka. Namun, perjanjian tersebut tidak pernah diratifikasi karena adanya tentangan keras dari Azerbaijan.

Upaya rekonsiliasi kembali dimulai pada tahun lalu, saat keduanya sepakat untuk memulai lagi pembicaraan dalam rangka membuka kembali perbatasan.

Sejak saat itu, utusan yang ditunjuk dari kedua pihak telah melakukan 4 putaran pembicaraan. Diskusi mereka telah menghasilkan kesepakatan untuk melanjutkan penerbangan carter antara kota terbesar di Turki, Istanbul, dan ibu kota Armenia, Yerevan, dilansir dari ABC News.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us