Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hubungan Membaik, Jepang Kembalikan Korsel ke Daftar Putih Perdagangan

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol (kiri) dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida saat menggelar pertemuan bilateral di Tokyo pada Kamis (16/3/2023). (twitter.com/JPN_PMO)

Jakarta, IDN Times - Jepang akan mengembalikan Korea Selatan (Korsel) ke dalam daftar putih mitra dagang terpercaya mulai 21 Juli. Hal ini disampaikan oleh Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Yasutoshi Nishimura dalam pada Selasa (27/6/2023). 

Nishimura menambahkan, Tokyo dan Seoul telah sepakat untuk membentuk skema tindak lanjut, termasuk meninjau kembali sistem kontrol ekspor kedua negara sesuai kebutuhan, dikutip dari Kyodo News.

Keputusan tersebut menandai mencairnya hubungan bilateral kedua negara, serta mengakhiri pertikaian ekonomi empat tahun yang semakin tegang akibat sejarah masa perang.

1. Jepang merevisi undang-undang kontrol perdagangan ekspornya

Kembalinya Seoul pada perlakuan ekspor preferensial, yang telah dinikmati hingga 2019, turut memperbarui komitmen Jepang-Korsel dalam meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara.

Jepang telah memutuskan untuk merevisi sebagian Perintah Kontrol Perdagangan Ekspor berdasarkan Undang-Undang Valuta Asing dan Perdagangan Luar Negeri, guna menambahkan Seoul ke daftar putih. Amandemen tersebut diumumkan pada Jumat pekan lalu dan mulai berlaku pada 21 Juli.

Nantinya, kebijakan tersebut akan mengurangi waktu dan prosedur yang dibutuhkan perusahaan Jepang untuk mengekspor bahan strategis ke Korsel. Sebelumnya, durasi yang dibutuhkan adalah dua hingga tiga bulan, namun dengan aturan baru tersebut menjadi sekitar satu minggu.

2. Respons Korea Selatan

Ilustrasi bendera Korea Selatan. (pexels.com/byunghyun lee)

Pengumuman Jepang disambut baik oleh kantor kepresidenan Korsel, menyebutnya sebagai tindakan simbolis guna memulihkan kepercayaan bilateral dan mengakhiri ketidakpastian perdagangan.

"Kepercayaan antara kedua negara mengenai perdagangan telah pulih sepenuhnya," kata Juru Bicara Presiden Korsel Lee Do-woon, dikutip dari Korea Herald.

Lee juga menambahkan, setelah diplomasi ulang-alik dari pertemuan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida, Seoul dan Tokyo telah aktif bekerja sama di bidang ekonomi. Dia juga berharap hal tersebut akan lebih mendorong kerja sama bisnis kedua negara.

Pemulihan hubungan perdagangan dengan Negeri Sakura akan membawa angin segar bagi ekonomi Korsel, yang telah mengalami defisit perdagangan selama 15 bulan berturut-turut. Untuk diketahui, perdagangan Jepang menyumbang sekitar 5 persen dari volume ekspor Negeri Ginseng.

3. Hubungan Korsel-Jepang

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol (kiri) saat bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Tokyo pada Kamis (16/3/2023). (twitter.com/JPN_PMO)

Hubungan Seoul dan Tokyo meningkat sejak Maret atas prakarsa pemerintah Presiden Yoon, guna menyelesaikan perselisihan yang berasal dari gugatan kompensasi para korban Korea dan keluarga mereka atas tuduhan kerja paksa, terkait penjajahan Jepang (1910-1945) di Semenanjung Korea.

Presiden Korsel bertolak ke Tokyo guna berbicara dengan PM Jepang. Kedua negara Asia Timur tersebut setuju untuk membangun kembali hubungan keamanan dan ekonomi kedua negara.

Setelah pembicaraan tersebut, Korsel mencabut keluhannya di WTO. Secara bersamaan, Tokyo mencabut kontrol ekspor bahan kimia utama terhadap Seoul, melansir AP News.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us