Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Imbas Serangan Israel, 20 Ribu Warga Palestina di Tepi Barat Mengungsi

Ilustrasi bendera Palestina. (unsplash.com/Moslem Danesh)
Ilustrasi bendera Palestina. (unsplash.com/Moslem Danesh)

Jakarta, IDN Times - Pendudukan Israel telah memaksa lebih dari 20 ribu warga Palestina di Tepi Barat mengungsi, meninggalkan rumah, dokumen, dan barang-barang pribadi mereka. Ini terjadi setelah Israel menghancurkan seluruh kamp pengungsi Jenin.

"Warga yang mengungsi diperkirakan akan mencari perlindungan di kota-kota lain di Tepi Barat karena kerusakan yang diakibatkan oleh serangan Israel membuat mereka mustahil untuk kembali," kata Wakil Gubernur Jenin, Mansour al-Saadi, kepada radio Voice of Palestine pada Minggu (9/2/2025).

Saadi menambahkan, serangan dan penghancuran yang dilakukan Israel merupakan konspirasi terhadap masalah pengungsi, yang bertujuan menghapus sepenuhnya, dikutip dari Anadolu Agency.

1. Sekitar 400 ribu warga kota Jenin terancam akibat serangan Israel

Pejabat Palestina menggambarkan serangan Israel terhadap kota Jenin dan kamp pengungsi sebagai hukuman kolektif yang menargetkan hampir 400 ribu penduduk kota tersebut. Pihaknya menyoroti kerugian ekonomi yang parah akibat serangan yang sedang berlangsung, serta gangguan pada sistem pendidikan.

Palestina mengimbau organisasi-organisasi hak asasi manusia dan hukum internasional untuk memasuki kamp dan mendokumentasikan besarnya kejahatan Israel, mengingat kemungkinan besar jasad orang-orang yang meninggal dan terluka masih terkubur di bawah reruntuhan rumah-rumah yang hancur.

2. Serangan Israel di Tepi Barat juga membunuh seorang ibu hamil 8 bulan

Dalam perluasan serangannya di Tepi Barat, militer Israel menewaskan seorang perempuan hamil delapan bulan di kamp pengungsi Nur Shams.

"Pasukan itu menembaki sebuah keluarga Palestina di kamp tersebut, yang mengakibatkan tewasnya Sondos Jamal Muhammad Shalabi dan menyebabkan suaminya terluka parah," kata Kementerian Kesehatan Palestina dalam sebuah pernyataan pada 9 Februari 2025.

"Tim medis tidak dapat menyelamatkan janin wanita berusia 23 tahun itu. Sebab, militer Israel mencegah mereka memindahkan pasangan yang terluka ke rumah sakit," sambungnya, dikutip dari Al Jazeera.

Kantor berita Palestina Wafa mengatakan tentara Israel juga menyerang kamp di wilayah Tulkarem pada Minggu pagi. Serta, mengerahkan mesin berat dan buldoser, dan menyerbu puluhan rumah. Sementara, pesawat pengintai terbang di ketinggian rendah.

Sebelumnya, Bulan Sabit Merah Palestina juga mengatakan tentara Israel mencegah tim medisnya memasuki kamp, meski terdapat laporan adanya korban.

3. Serangan Israel tewaskan hampir 48.200 warga Palestina di Gaza dan 906 di Tepi Barat

Puluhan ribu rumah dan infrastruktur hancur sejak serangan brutal Israel yang membombardir wilayah Palestina pada 7 Oktober 2023. (twitter.com/UNRWA)
Puluhan ribu rumah dan infrastruktur hancur sejak serangan brutal Israel yang membombardir wilayah Palestina pada 7 Oktober 2023. (twitter.com/UNRWA)

Tel Aviv mengklaim bahwa operasinya di Tepi Barat menargetkan apa yang disebutnya sebagai aktivitas mengganggu di kamp tersebut. Israel juga telah memberlakukan jam malam di wilayah Tepi Barat. 

Serangan terhadap kamp Nur Shams terjadi saat pasukan Israel melanjutkan operasi militer selama berminggu-minggu di utara Tepi Barat yang diduduki, dengan menargetkan Jenin, kamp-kamp di Tulkarem dan Far'a di provinsi Tubas. Akibat dari serangan itu, lebih dari 26 ribu warga Palestina mengungsi dari rumah mereka di Jenin dan Tulkarem dalam beberapa minggu terakhir. 

Sejak gencatan senjata di Gaza diumumkan pada 19 Januari 2025, Israel telah meningkatkan frekuensi dan intensitas serangannya di Tepi Barat yang diduduki. Dilaporkan, banyaknya bantuan militer Israel telah dikerahkan menuju kamp Far'a dari pos pemeriksaan Hamra, sementara pasukan Israel terus menghancurkan infrastruktur dan properti pribadi di wilayah tersebut.

Penggerebekan di rumah-rumah warga dan interogasi lapangan juga terus berlangsung, sehari setelah tentara Israel secara paksa mengungsikan puluhan keluarga. Sebagian dari mereka kini berlindung di sekolah-sekolah. Setidaknya 8 warga Palestina ditangkap di Far'a.

Sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023, serangan Israel telah membunuh hampir 48.200 warga Palestina di Gaza dan menghancurkan daerah kantong itu. Sementara, pasukan dan pemukim Israel telah membunuh 906 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmah N
EditorRahmah N
Follow Us