Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Israel Akan Gunakan Senjata Laser Iron Beam untuk Pertama Kalinya 

Iron Beam, senjata laser buatan Israel. (commons.wikimedia.org/Rafael Advanced Defense Systems)
Iron Beam, senjata laser buatan Israel. (commons.wikimedia.org/Rafael Advanced Defense Systems)

Jakarta, IDN Times – Israel akan mulai menggunakan senjata laser baru jenis Iron Beam dalam sembilan bulan ke depan. Rencana itu dikonfirmasi oleh Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Minggu (16/3/2025).

Katz memastikan senjata buatan Rafael Advanced Defense Systems itu siap digunakan secara penuh sebelum akhir 2025.

"Sistem laser adalah senjata masa depan, yang mampu menetralkan seluruh lapisan ancaman dengan hasil yang luar biasa dan terus ditingkatkan. Warga Israel membutuhkan perlindungan ini," kata Katz, dilansir dari Times of Israel.

Iron Beam merupakan senjata berbasis laser yang digunakan untuk mencegah roket dan drone. Dibandingkan dengan Iron Dome, penggunaan senjata tersebut jauh lebih ramah di kantong.

Satu tembakan laser hanya butuh biaya 2-3,5 dolar AS. Sementara Iron Dome butuh 40-50 ribu dolar AS per tembakan.

1. Iron Beam lengkapi sistem pertahanan udara Israel

Sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome. (commons.wikimedia.org/Israel Defense Forces)
Sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome. (commons.wikimedia.org/Israel Defense Forces)

Kementerian Pertahanan Israel mengatakan, Iron Beam tak dimaksudkan untuk menggantikan sistem pertahanan udara yang sudah ada. Namun, justru melengkapinya.

Perpaduan antara Iron Beam dengan Iron Dome, David Sling, dan Arrow membuat wilayah udara Israel dipastikan jauh lebih aman. Katz memuji teknologi yang telah dikembangkan Rafael tersebut.

”Musuh harus tahu dan mengerti dengan jelas, kami punya banyak cara untuk memberikan pukulan telak. Jika mereka mengangkat tangan melawan Israel lagi, tangan itu akan dipotong," kata Katz.

Kelebihan lain yang dimiliki oleh Iron Beam adalah tak akan kehabisan amunisi. Iron Beam tidak kehabisan amunisi selama ada sumber energi.

2. Operasi Iron Beam sempat tertunda

Mantan Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett. (commons.wikimedia.org/the Knesset Archive)
Mantan Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett. (commons.wikimedia.org/the Knesset Archive)

Penggunaan Iron Beam telah direncanakan sejak tiga tahun lalu. Mantan Perdana Menteri Israel, Naftali Bennet, pada Februari 2022 mengatakan akan mengoperasikan senjata tersebut dalam waktu satu tahun. Namun, operasinya tak kunjung dilakukan.

Berikutnya, pada Januari 2023, mantan kepala staf IDF Aviv Kohavi mengatakan Iron Beam bakal digunakan pada Januari 2025.

Pada Agustus 2023, Ketua Rafael Yuval Steinitz juga mengatakan bahwa senjata laser akan siap dalam waktu satu tahun, yakni pada Agustus 2024. Namun hasilnya sama saja.

”Ketiga tenggat waktu ini telah berlalu, sedangkan tenggat waktu Bennett telah berlalu lebih dari dua tahun,” lapor Jerussalem Post.

Kementerian Pertahanan Israel kemudian memperluas produksi pada 2024 dengan tambahan dana sebesar 500 juta dolar AS (Rp8,1 triliun).

3. Ada potensi pengembangan senjata lainnya

Jet tempur Israel yang beroperasi di Lebanon. (instagram.com/@israeliairforce)
Jet tempur Israel yang beroperasi di Lebanon. (instagram.com/@israeliairforce)

Tak hanya Iron Beam, Israel kini berupaya menjajaki potensi pengembangan senjata lainnya.

Ada harapan agar senjata laser juga digunakan di pesawat tempur Angkatan Udara. Namun, pengembangan itu kemungkinan memakan waktu hingga 10 tahun ke depan.

Kementerian Pertahanan dan IDF juga sedang mempertimbangkan aspek ancaman pesawat tanpa awak yang membedakannya dengan roket dan rudal.

Meningkatnya persenjataan ini menunjukkan bahwa sistem pertahanan akan jauh lebih kuat dan mampu menunjang keaman Israel di tengah ketegangan kawasan di Timur Tengah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us