Israel Bombardir Beirut Lebanon, Minta Warga Evakuasi Diri

- Israel kembali membombardir selatan Beirut, Lebanon
- Perdana Menteri Israel menolak gencatan senjata di Lebanon
Jakarta, IDN Times - Pasukan Israel kembali membombardir selatan Ibu Kota Beirut, Lebanon. Tel Aviv mengaku mengerahkan jet tempurnya untuk menyerang gudang senjata bawah tanah milik kelompol Hizbullah.
Serangan tersebut dilakukan menyusul perintah evakuasi terbaru Israel yang memperingatkan warga Lebanon agar meninggalkan sejumlah kawasan di Beirut yang menurut mereka berada di dekat fasilitas Hizbullah.
Dikutip dari Voice of America, Rabu (16/10/2024), sebaliknya Israel melaporkan bahwa ada 50 proyektil ditembakan dari Lebanon pada hari ini. Namun, Hizbullah menyatakan hanya meluncurkan rudal ke sebuah daerah di utara Israel.
1. Israel tolak gencatan senjata di Lebanon

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak gagasan senjata di Lebanon setelah kelompok Hizbullah mengancam akan memperluas serangan ke Israel.
Komentar Netanyahu ini muncul setelah AS meningkatkan tekanannya terhadap Tel Aviv agar menghentikan pengeboman di Lebanon dan Jalur Gaza.
“Saya menentang gencatan senjata sepihak, yang tidak mengubah situasi keamanan di Lebanon,” kata Netanyahu.
2. Harus ada zona penyangga di sepanjang perbatasan

Selain itu, Netanyahu bersikeras harus ada zona penyangga di sepanjang perbatasan Israel dengan Lebanon yang tidak ada lagi kehadiran pejuang Hizbullah.
Netanyahu disebut tidak akan menyetujui pengaturan apa pun kecuali ada zona penyangga di perbatasan agar Hizbullah tidak bisa menyusun kembali pasukannya.
3. Hizbullah minta gencatan senjata

Sementara itu, Wakil Pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, mengatakan, satu-satunya solusi dengan Israel adalah gencatan senjata. Namun Hizbullah juga mengancam akan memperluas cakupan serangan rudalnya ke Israel.
“Karena Israel menargetkan seluruh Lebanon, kami berhak memiliki posisi defensif untuk menargetkan tempat mana pun di Israel,” ucap dia.