Israel Bunuh Tiga Pemuda Palestina

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan Palestina, pada Minggu (12/3/2023), mengatakan bahwa tentara Israel telah membunuh tiga pria Palestina. Mereka yang dibunuh berusia 18-24 tahun adalah Jihad Mohammed al-Shami, Uday Othman al-Shami, dan Mohammed Raed Dabeek.
Insiden pembunuhan terjadi di Tepi Barat yang diduduki Israel. Itu menjadi pertumpahan darah terbaru dalam gelombang kekerasan satu tahun di wilayah tersebut. Militer Israel mengklaim, mereka melepaskan tembakan karena kelompok pria Palestina itu menembak lebih dulu.
1. Cabang bersenjata partai Fatah

Insiden berdarah di Tepi Barat tepatnya terjadi di kota Nablus. Lion's Den, sebuah kelompok pejuang Palestina, mengatakan bahwa tiga anggotanya tewas dalam baku tembak dengan pasukan Israel.
Mereka merupakan Brigade Martir Al-Aqsa, cabang bersenjata dari partai Fatah Presiden Palestina, Mahmoud Abbas.
Dilansir Middle East Monitor, Lion's Den mengatakan pembunuhan terjadi saat pejuangnya melakukan penyergapan pasukan Israel. Bentrokan tak terhindari sehingga baku tembak terjadi dan menewaskan tiga anggotanya.
Sejauh ini, laporan dari pihak Israel mengatakan tidak ada laporan cedera di antara pasukannya. Militer Israel menuduh Lion's Den melakukan serangan mematikan terhadap sasaran Israel. Kelompok itu muncul tahun lalu di Tepi Barat yang diduduki Israel secara ilegal.
2. Satu warga Palestina ditangkap
Gelombang kekerasan terus terjadi di Palestina, khususnya dalam satu tahun terakhir. Dalam bentrokan terbaru, militer Israel mengklaim bahwa warga Palestina telah melepaskan tembakan lebih dulu sehingga ditanggapi dengan tembakan langsung.
"Tiga pria bersenjata dilumpuhkan selama baku tembak dan seorang pria bersenjata tambahan menyerahkan diri kepada pasukan," kata militer Israel dikutip Al Jazeera.
Tentara Israel berasal dari unit pengintai infanteri elit Golani. Selain menangkap satu warga Palestina, mereka juga menyita tiga pucuk senapan M-16 dan pistol yang digunakan oleh warga Palestina.
3. Serangan Israel lebih mematikan

Insiden mematikan pada Minggu menambah jumlah warga Palestina yang tewas sejak awal tahun ini menjadi 80 orang. Serangan Israel di Palestina tahun ini semakin lebih mematikan sejak pemerintahan sayap kanan berkuasa di Tel Aviv.
Pada 2022, hampir 150 warga Palestina tewas di Tepi Barat dan Yerusalem timur, menjadikannya sebagai tahun paling mematikan sejak 2004, kata kelompok HAM Israel B'Tselem.
Dalam waktu yang sama, serangan Palestina terhadap Israel menewaskan 30 orang. Menurut militer Israel, sebagian besar warga Palestina yang tewas adalah militan. Namun faktanya para pemuda yang memprotes penyerangan dan lainnya yang tidak terlibat dalam konfrontasi juga ikut dibunuh, dikutip dari Associated Press.