Netanyahu: Komentar Menkeu soal Pemusnahan Desa Palestina Tidak Pantas

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menanggapi komentar Menteri Keuangan (Menkeu) yang ingin desa Huwara Palestina dimusnahkan. Menurutnya, itu adalah pernyataan yang tidak pantas.
Dilansir Reuters, tanggapan Netanyahu muncul usai komentar Menteri Keuangan Bezalel Smotrich mendapat kecaman dari berbagai pihak, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Penting bagi kita semua untuk bekerja mengurangi retorika, menurunkan suhu, dan berterima kasih kepada Smotrich karena telah menjelaskan bahwa pilihan kata-katanya... tidak pantas," tulis Netanyahu lewat akun Twitter pada Minggu (5/3/2023).
1. AS sebut komentar Menkeu Israel menjijikan dan tidak bertanggung jawab

Namun, Netanyahu juga membela Smotrich. Ia berpendapat mereka yang mengkritisi Smotrich berarti meremehkan tindakan Palestina yang menewaskan dua warga Israel di Huwara di Tepi Barat hingga memicu kerusuhan.
"Saya masih menunggu untuk mendengar kecaman dari Otoritas Palestina (PA) atas pembunuhan saudara-saudara Yaniv, dan Israel sedang menunggu komunitas internasional untuk bersikeras bahwa PA mengutuk serangan itu. Tidak hanya tidak melakukannya, ia terus menutup mata terhadap hasutan PA yang merajalela," kata Netanyahu.
Terkait peristiwa di Huwara pada 26 Februari, Smotrich berpendapat meski dirinya menentang aksi main hakim sendiri, dia percaya bahwa wilayah Huwara perlu “dimusnahkan” oleh Israel.
Departemen Luar Negeri AS menilai pernyataan Smotrich itu menjijikan dan tidak bertanggung jawab. Pihaknya kemudian meminta Netanyahu mengklarifikasi komentar menterinya.
Sementara, kepala Hak Asasi Manusia PBB mengatakan Smotrich telah membuat pernyataan untuk menghasut kekerasan yang tidak terduga.
Smotrich dikabarkan akan mengunjungi Washington pekan depan. Namun, reaksi AS yang geram soal pemusnahan desa Palestina membuat pejabat itu mengajukan permohonan untuk membatalkan agendanya.
"Menjadi kesal, saya salah bicara," kata Smotrich, tanpa melontarkan permintaan maaf atas pernyataan kontroversialnya, dikutip Reuters.
2. Palestina desak AS tolak kedatangan Menkeu Israel ke Washington

Palestina telah mendesak Washington untuk menolak kedatangan Smotrich ke Washington. Pada Kamis, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, mengatakan mengutuk pernyataan Palestina-Israel yang provokatif hingga memicu kekerasan. Ia pun menambahkan kedua pihak harus meredakan ketegangan.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 62 penduduknya, termasuk pria bersenjata dan warga sipil, tewas akibat serangan Israel sejak awal 2023.
Namun dalam periode yang sama, Israel mengatakan 13 orang warganya dan seorang turis Ukraina tewas akibat serangan militan Palestina.
3. Kronologi tewasnya 2 warga Israel di Huwara
Adapun dua warga Israel yang tewas berasal dari pemukiman kelompok Yahudi yang berdekatan dengan desa Huwara. Ketika berkendara menuju Huwara, kedua saudara itu ditembak di dalam mobil oleh seorang pria bersenjata yang kemudian melarikan diri.
Pascapenembakan itu, muncul kerusuhan yang dipicu oleh warga Huwara. Seorang pria Palestina tewas tertembak dan puluhan lainnya terluka. Kemudian, pasukan Israel menangkap 10 tersangka dalam peristiwa itu.
Terkait kunjungan ke Washington, Smotrich akan menghadiri konferensi Obligasi Israel pada 12 Maret mendatang. Agenda itu mencakup “pembicaraan tingkat tinggi Pemerintah AS,” dilansir Al Arabiya.