Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Israel Gempur Lagi 15 Permukiman di Lebanon

ilustrasi (Unsplash.com/Charbel Karam)
Intinya sih...
  • Militer Israel menembaki 15 permukiman di Lebanon timur dan selatan dengan artileri berat.
  • Dataran Tinggi Golan diduduki Israel diserbu roket dari Lebanon, menewaskan 12 orang, sebagian besar anak-anak dan remaja.

Jakarta, IDN Times - Militer Israel menembaki 15 permukiman di Lebanon timur dan selatan dengan menggunakan artileri berat. Hal itu dilakukan setelah muncul ancaman terhadap kelompok Hizbullah Lebanon yang dituding Israel telah menembaki Dataran Tinggi Golan pada Sabtu, lapor penyiar Al Manar, Senin (29/7/2024).

Menurut penyiar Lebanon tersebut, pasukan Israel menembaki Kota Taraiyya di wilayah Baalbek, Lebanon timur dengan menggunakan artileri berat.

Sementara itu, di distrik Bint Jbeil, Lebanon selatan, pasukan Israel mengebom permukiman Ayta ash Shab, Yaroun, Ramyeh, dan Aitaroun. Di distrik Marjaayoun dekat perbatasan dengan Israel, pasukan juga mengempur Kota Khiam, Kfarkela, Meiss El Jabal dan Markaba.

Kota Borj El Chmali, Al 'Abbasiyah, Tyre, Tayr Harfa, Naqoura, dan Chihine di wilayah Tyre juga menjadi sasaran serangan pasukan Israel.

1. Israel anggap sebagai balasan ke Dataran Tinggi Golan

Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel diserbu sejumlah roket yang berasal dari Lebanon. Insiden ini menewaskan 12 orang yang hampir seluruhnya adalah anak-anak dan remaja.

Israel menuding roket tersebut ditembakan oleh kelompok Hizbullah. Namun Hizbullah menampik tuduhan tersebut.

2. Roket mendarat di lapangan bola

Sejumlah saksi mengatakan bahwa roket-roket tersebut jatuh di lapangan bola yang pada saat itu banyak anak sedang bermain di sana.

“Semuanya anak-anak, banyak jenazah dan potongan jenazah yang masih ada di lapangan,” ungkap saksi tersebut.

3. Dataran tinggi Golan bagian dari Suriah

Terkait dengan Dataran Tinggi Golan, sampai 1967, wilayah ini adalah bagian dari Provinsi Quneitra di Suriah yang sebagian besar dihuni oleh Druze, kelompok etnik Arab. Selama Perang Enam Hari pada 1967 serta perang keempat Arab-Israel pada 1973, dua pertiga wilayah strategis ini direbut oleh Israel.

Pada 1981, negara Yahudi itu secara sepihak menyatakan kedaulatan atas wilayah tersebut. Namun, Dewan Keamanan PBB tidak mengakui penetapan itu. DK PBB menganggap bahwa Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah Suriah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us