Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Israel Klaim Bantu Siprus Ringkus Teroris Iran

ilustrasi bendera Israel (unsplash.com/levimeirclancy)
ilustrasi bendera Israel (unsplash.com/levimeirclancy)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pada Minggu (10/12/2023), mengklaim sukses membantu Siprus menggagalkan aksi terorisme. Ia menyebut bahwa teroris asal Iran tersebut berniat membunuh warga Israel yang menetap di Siprus. 

Pada Juni lalu, Siprus telah menggagalkan serangan teroris yang menyasar permukiman Yahudi di Limassol. Otoritas setempat menyebut teroris berasal dari wilayah utara yang diduduki oleh etnis Turki dan menyelinap ke teritori Siprus. 

1. Dua warga Iran diduga punya kaitan dengan IRGC

Badan Intelijen Israel (Mossad) membantu polisi Siprus meringkus dua warga negara Iran yang diduga terlibat dalam rencana terorisme. Kedua orang tersebut diduga kuat memiliki hubungan dengan IRGC (Islamic Revolutionary Guard Corps).

Namun, kedua orang tersebut dipercaya masih dalam tahap awal rencana dan baru memulai mengumpulkan data dari targetnya. Mereka diduga telah melintas dari wilayah utara ke selatan dan memanfaatkan wilayah etnis Turki. 

Berdasarkan media Israel dilansir In-Cyprus, terduga pelaku menggunakan paspor palsu dengan identitas berbeda. Ia disebut sebagai agen IRGC yang terlibat dalam upaya membunuh seorang warga Israel di Georgia pada November lalu. 

Sementara itu, Siprus menolak memberikan komentar terkait masalah ini dan menyebut bahwa ini berkaitan dengan keamanan nasional. 

2. Aksi terorisme terhadap warga Israel meningkat di Siprus

bendera Siprus (pexels.com/@aboodi)
bendera Siprus (pexels.com/@aboodi)

Netanyahu mengatakan terdapat kenaikan rencana terorisme di Siprus yang menyasar warga Israel sejak peristiwa 7 Oktober lalu. Ia menyebut bahwa ini merupakan metode proxy yang tidak berhasil dilakukan oleh organisasi teroris asal Iran. 

Pemerintah Israel juga melihat bahwa Iran memanfaatkan Siprus Utara yang dikontrol oleh etnis Turki sebagai alat untuk melancarkan aksi terornya. Selain itu, menggunakan wilayah itu sebagai transit untuk menyelinap ke Siprus. 

Dilansir The Times of Israel, dalam 2 bulan terakhir, banyak warga Israel yang bepergian ke Siprus untuk menghindari perang Israel-Hamas. Mereka memanfaatkan kedekatan kedua negara yang dapat ditempuh 40 menit perjalanan udara. 

Di tengah tingginya kedatangan warga Israel di Siprus, Iran disebut memanfaatkan Siprus Utara untuk menyerang warga Israel. Sampai saat ini, pemerintah masih belum menetapkan peringatan bahaya bagi warga Israel yang bepergian ke Siprus. 

3. Ledakan terjadi di dekat Kantor Kedubes Israel di Nicosia

Pada Oktober lalu, polisi Siprus berhasil menangkap empat orang yang diduga menanam alat peledak di dekat Kedutaan Besar Israel di Nicosia. Keempat pemuda itu masih berusia 17-21 tahun dan dijerat dakwaan upaya pengrusakan serta memiliki senjata ilegal. 

Dilaporkan Ekathimerini, alat peledak tersebut tidak mengakibatkan kerusakan apapun, tetapi menimbulkan kepanikan warga. Namun, polisi setempat tidak mengatakan bahwa insiden tersebut berhubungan dengan perang di Gaza. 

"Regu penjinak bom hanya menemukan sejumlah kecil pyrotechnic material yang ditemukan di dalam objek metalik di lokasi kejadian," terang aparat kepolisian. 

Polisi menambahkan bahwa dua terduga pelaku kedapatan berjalan di dekat area ledakan tersebut. Sedangkan dua orang terduga pelaku lainnya duduk di dalam mobil dan menunggu rekan mereka. Dalam penggerebekan ditemukan dua pisau dan sebuah palu di dalam mobilnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us