Israel Larang Sekjen PBB Injakkan Kaki di Negaranya

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menyatakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres, sebagai persona non grata dan melarangnya memasuki Israel. Hal ini terjadi karena Guterres dianggap tidak secara tegas mengecam serangan rudal Iran terhadap Israel baru-baru ini.
“Siapa pun yang tidak bisa secara tegas mengutuk serangan keji Iran terhadap Israel, seperti yang dilakukan oleh hampir semua negara di dunia, tidak pantas menginjakkan kaki di tanah Israel," kata Katz pada Rabu (2/10/2024).
1. Guterres kecam eskalasi konflik di Timur Tengah
Iran menembakkan lebih dari 180 rudal balistik ke Israel pada Selasa (1/10/2024) di tengah meningkatnya pertempuran antara proksinya di Lebanon, Hizbullah, dengan Israel. Sebagian besar di antaranya berhasil di cegat di udara, namun ada juga yang berhasil menembus pertahanan rudal. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Tak lama setelah serangan itu, Guterres mengecam eskalasi kekerasan di kawasan tersebut, namun tidak menyebutkan Iran.
“Saya mengecam meluasnya konflik di Timur Tengah dengan eskalasi demi eskalasi. Ini harus dihentikan. Kita sangat membutuhkan gencatan senjata," tulis Sekjen PBB di akun media sosial X pada Selasa malam.
Ia telah mengungkapkan keprihatinannya ketika perang menyebar ke Lebanon akhir bulan lalu. Setelah terbunuhnya pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, ia juga mendesak semua pihak untuk menahan diri demi menghindari perang besar-besaran.
2. Katz tuding Guterres pro-Hizbullah, Houthi, dan Iran
Katz mengklaim bahwa berdasarkan unggahan tersebut, Guterres gagal mengecam pembantaian dan kekejaman seksual yang dilakukan oleh pejuang Hamas pada 7 Oktober, dan malah mendukung Hizbullah, Houthi, dan Iran.
“Israel akan terus membela warganya dan menjunjung tinggi martabat nasionalnya, dengan atau tanpa Antonio Guterres,” kata menteri tersebut.
Sementara itu, Dewan Keamanan PBB telah menyerukan pertemuan darurat pada Rabu untuk membahas konflik yang semakin memburuk.
3. Israel sering mengalami perselisihan dengan PBB
Israel telah lama berseteru dengan PBB dan banyak organisasi internasional lainnya. Namun, hubungan antara negara tersebut dan PBB telah mencapai titik terendah yang baru sejak Israel meluncurkan perang di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41 ribu warga Palestina.
Pada Januari, Israel juga menuduh sejumlah anggota staf Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) terlibat dalam serangan 7 Oktober.
Akibat tuduhan tersebut, UNRWA meluncurkan penyelidikan dan sejumlah donatur internasionalnya menarik dukungannya terhadap lembaga tersebut sebelum kemudian mengembalikannya lagi. Pada Agustus, sembilan anggota staf badan tersebut dipecat karena dugaan keterlibatan dalam serangan Hamas di Israel.
Selama konflik berlangsung, UNRWA telah mengkritik Israel atas serangan udara di Gaza yang menewaskan beberapa stafnya.