Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Israel Selesaikan Pembangunan Tembok Besi di Gaza

Pagar besi yang membentang di Gaza. (twitter.com/Hananya Naftali)

Jakarta, IDN Times – Israel mengumumkan telah menyelesaikan pembangunan tembok besi di wilayah Gaza. Pembangunan tembok itu sebagai upaya balasan terhadap penggunaan terowongan Hamas yang digunakan sebagai benteng pertahanan selama invasi Israel ke Palestina pada 2014 silam.

Tembok tersebut berada di bawah tanah dan juga dilengkapi pagar di bagian atas, penghalang angkatan laut, sistem radar serta ruang komando dan kontrol. Proyek itu telah diumumkan sejak tahun 2016, sebagaimana yang dilaporkan Al Jazeera, Selasa (7/12/2021).

1. Dilengkapi berbagai teknologi kemanan canggih

Ilustrasi kamera pengawas atau CCTV (pixabay.com/ElasticComputeFarm)

Dilansir France24, Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, menyatakan dalam pernyataannya bahwa tembok penghalang itu disertai dengan ratusan kamera, radar, dan sensor lainnya. Tembok terbentang sejauh 65 kilometer dan terbuat dari besi dan baja seberat 140 ribu ton dan memakan setidaknya 3,5 tahun masa pembangunan.

“Penghalang itu merupakan proyek inovatif dan berteknologi maju, menghalangi Hamas dari salah satu kemampuan yang coba dikembangkannya. Dinding besi itu akan membatasi organisasi teror dan penduduk Israel selatan,” kata Gantz.

2. Tembok untuk menjaga warga Israel

Pagar pembatas di wilayah pesisir Gaza. (twitter.com/Hananya Naftali)

Gantz mengatakan bahwa tujuan dibangunnya tembok tersebut tak lebih untuk memberikan rasa aman terhadap warga Israel. Disebutkan bahwa pagar besi memiliki tinggi lebih dari 6 meter dan terdapat pula penghalang maritim yang mencakup sarana pendeteksi penyusup dan sistem senjata yang dikendalikan dari jarak jauh.

Sementara itu, kementerian tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait kedalaman tembok di bawah tanah. Gaza juga memiliki perbatasan dengan Mesir sejauh 14 kilometer dan telah membatasi penyebrangan dengan alasan keamanan.

Sejak 2013, Mesir telah menghancurkan terorongan-terowongan penyelundupan, sementara Hamas telah meningkatkan patroli.

3. Tak jauh berbeda dengan fungsi kuba besi

Ilustrasi peluncuran rudal Israel (twitter.com/Ge Douglas Fraser)

Israel dan Hamas telah berperang sebanyak empat kali sejak kelompok tersebut menguasai pesisir Jalur Gaza pada 2007 dari Fatah. Pada bulan Mei, serangan 11 hari Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 260 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.900 orang.

Setidaknya 12 orang, termasuk tiga pekerja asing dan dua anak-anak, tewas di Israel oleh roket yang ditembakkan oleh Hamas dan kelompok bersenjata lainnya dari Gaza selama periode yang sama. Israel mengerahkan Iron Dome untuk mencegat roket dan melakukan serangan udara ekstensif di wilayah Gaza. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us