Italia Kirim 15 Ton Bantuan ke Jalur Gaza

Jakarta, IDN Times - Italia telah mengirim lebih dari 15 ton bantuan kemanusiaan yang ditujukan kepada warga Palestina di Jalur Gaza. Pengiriman dilakukan menggunakan pesawat militer C-130J dari kota Pisa, Tuscany.
"Italia sedang melakukan dan akan terus melakukan segala yang mungkin untuk meringankan penderitaan penduduk sipil di Gaza," kata Menteri Pertahanan Guido Crosetto pada Sabtu (16/11/2024).
Kargo tersebut akan dikirim ke Larnaca dan akan ditransfer ke Jalur Gaza melalui Koridor Maritim Siprus, inisiatif pemerintah Siprus yang dikoordinasikan dengan PBB dan mitra internasional, seperti Uni Eropa.
1. Italia juga akan berhenti pasok senjata untuk Israel
Upaya kemanusiaan yang telah dilakukan Italia sebelumnya antara lain pengerahan kapal angkatan laut Vulcan. Pada pada awal tahun ini, Roma juga memfasilitasi pemindahan anak-anak Palestina ke rumah sakit Italia untuk pengobatan.
Kota-kota di seluruh Italia telah menyaksikan aksi protes selama berbulan-bulan, menuntut gencatan senjata di Gaza dan mengkritik pemerintah Italia karena terus mengkespor senjata ke Israel.
Italia dianggap sebagai pemasok senjata asing terbesar ketiga untuk Israel, setelah Amerika Serikat dan Jerman. Namun, setelah serangan di Gaza pada 7 Oktober 2023, Roma mengklaim akan berhenti memasok senjata ke Israel dan menangguhkan semua lisensi ekspor baru, serta membatalkan semua perjanjian yang terkait hal itu.
2. Israel kerap kali menghalangi bantuan ke Jalur Gaza

Israel telah lama dikritik karena menghalangi aliran bantuan ke Gaza, namun pihaknya selalu membantah hal itu.
COGAT, badan Israel yang melacak dan mencatat semua bantuan yang ditransfer ke Gaza, mengklaim bantuan mengalir ke Jalur Gaza, terutama melaui penyeberangan Kerem Shalom, Erez, dan Kissufim.
Menurut data yang dipublikasikan di laman resmi COGAT, lebih dari 1,1 juta ton bantuan telah masuk ke Gaza sejak dimulainya perang pada Oktober tahun lalu. Israel menuduh Hamas menghalangi bantuan atau mencuri bantuan untuk dijual, Euro News melaporkan.
Pada Kamis (14/11/2024), Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan, enam upaya pengiriman bantuan penyelamatan nyawa ke daerah yang terkepung di wilayah Gaza utara telah diblokir.
Kantor tersebut juga mengungkapkan bahwa 79 persen penduduk Gaza berada di bawah perintah evakuasi aktif, yang mempersulit pengiriman bantuan, dan menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.
3. Situasi terkini perang Israel di Palestina
Dilansir Anadolu Agency, sebanyak 16 warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan rumah-rumah di berbagai wilayah Gaza pada Minggu (17/11/2024).
Sejak 5 Oktober, Israel telah melancarkan operasi darat berskala besar di Gaza utara. Pihaknya mengklaim bahwa hal ini untuk mencegah Hamas mendapatkan kembali kekuatan di wilayah tersebut.
Israel terus melancarkan serangan dahsyat terhadap Gaza sejak serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu. Serangan Israel tersebut telah membunuh hampir 43.800 orang dan menyebabkan daerah kantong itu hampir tidak dapat dihuni.
Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk di wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang terus berlanjut dan mengakibatkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Di sisi lain, Israel sedang menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang mematikannya di Gaza.