Jatuh ke Dalam Lubang Got di Jepang, 4 Pekerja Tewas

- Lubang got berdiameter 60 cm dengan kedalaman lebih dari 10 meter, terhubung dengan pipa saluran pembuangan berdiameter 2,6 meter
- Tim penyelamat mendeteksi adanya gas hidrogen sulfida yang beracun dalam konsentrasi tinggi keluar dari lubang tersebut
- Pemeriksaan pipa dilakukan setelah jalan ambles awal tahun ini yang menelan sebuah truk beserta sopirnya pada Januari 2025
Jakarta, IDN Times - Sedikitnya empat pekerja tewas setelah terjatuh ke dalam lubang got di Jepang. Insiden ini terjadi saat mereka sedang memeriksa pipa saluran pembuangan.
Menurut laporan NHK, keempat pekerja tersebut dan rekan-rekannya sedang memeriksa pipa di Kota Gyoda pada Sabtu (2/8/2025), ketika salah satu dari mereka terjatuh ke dalam lubang got. Tiga orang lainnya mencoba menyelamatkannya, namun akhirnya ikut terjatuh.
Para korban, yang semuanya berusia 50-an, berhasil diselamatkan, tetapi dalam keadaan tidak sadarkan diri. Mereka pun segera dilarikan ke rumah sakit, di mana mereka dinyatakan meninggal dunia.
1. Lubang tersebut memiliki kedalaman lebih dari 10 meter
Menurut polisi, lubang tersebut berdiameter 60 cm dengan kedalaman lebih dari 10 meter. Lubang itu terhubung dengan pipa saluran pembuangan berdiameter 2,6 meter yang dipasang pada 1981.
Dilansir dari Japan Today, ada sekitar tujuh pekerja yang berada di lokasi saat kejadian. Mereka ditugaskan oleh pemerintah kota untuk melakukan pekerjaan drainase sebagai persiapan untuk inspeksi.
2. Tim penyelamat mendeteksi adanya gas hidrogen sulfida
Dinas pemadam kebakaran setempat mengatakan bahwa tim penyelamat mendeteksi adanya hidrogen sulfida, gas yang beracun dalam konsentrasi tinggi, keluar dari lubang tersebut. Namun, pejabat kota menolak berspekulasi mengenai penyebab jatuhnya pekerja pertama.
“Rincian keadaan yang menyebabkan kecelakaan ini masih belum diketahui, jadi terlalu dini bagi kami untuk menyatakan apa pun mengenai tanggung jawab kami,” kata seorang pejabat kota Gyoda, dikutip dari Al Jazeera.
3. Pemeriksaan pipa dilakukan setelah terjadinya jalan ambles awal tahun ini
Pejabat mengatakan, pemeriksaan tersebut dilakukan setelah munculnya lubang besar pada jalan yang menelan sebuah truk beserta sopirnya pada Januari 2025. Jenazah sang sopir baru ditemukan pada Mei.
Insiden tersebut, yang diyakini disebabkan oleh korosi pipa saluran pembuangan, menarik perhatian masyarakat terhadap fenomena jalan ambles dan mendorong pemerintah untuk fokus pada upaya penanganan infrastruktur yang menua.
Penyelidikan pemerintah yang dimulai Maret tersebut berfokus pada pipa saluran pembuangan berdiameter 2 meter atau lebih yang telah dipasang setidaknya 30 tahun lalu di seluruh penjuru negeri.