Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jejak Kaki Dinosaurus Berusia 166 Juta Tahun Ditemukan di Inggris

ilustrasi (Unsplash.com/Vladimir Srajber)
ilustrasi (Unsplash.com/Vladimir Srajber)

Jakarta, IDN Times - Gary Johnson, seorang pekerja tambang batu kapur di Oxfordshire, Inggris, menemukan jejak jalan raya dinosaurus yang berusia sekitar 166 juta tahun. Para peneliti mengatakan jejak tersebut berjumlah hampir 200.

Para peneliti di Universitas Oxford dan Birmingham mengerahkan tim lebih dari 100 orang untuk melakukan penggalian jejak tersebut sejak Juni 2024. Dalam analisisnya, jejak itu disebut berasal dari Centiosaurus dan Megalosaurus.

"Mengetahui bahwa satu dinosaurus berjalan melintasi permukaan ini dan meninggalkan jejak persis seperti itu sungguh menggembirakan," kata Duncan Murdock dari Universitas Oxford pada Kamis (2/1/2025), dikutip dari BBC.

1. Penemuan untuk mencari bukti baru

Setidaknya ada lima rangkaian jejak kaki yang ditemukan di Dewars Farm Quarry. Empat rangkaian lintasan jejak itu menunjukkan jalur yang dilalui Centiosaurus, dinosaurus herbivora berleher panjang yang tumbuh sekitar 18 meter.

Dilansir Sky News, sedangkan rangkaian kelima milik Megalosaurus, yakni dinosaurus jenis karnivora yang memiliki tiga cakar yang khas. Jenis ini tumbuh sepanjang sekitar 9 meter dan bisa bergerak lincah.

"Ilmuwan telah mengetahui dan mempelajari Megalosaurus lebih lama daripada dinosaurus lain di Bumi. Namun, penemuan baru-baru ini membuktikan masih ada bukti baru tentang hewan ini di luar sana, yang menunggu untuk ditemukan," kata Emma Nicholls, peneliti paleontologi di Universitas Oxford (OUMNH).

Adapun jejak kaki hewan purba tersebut dengan rangkaian paling panjang ditemukan lebih dari 150 meter. Jejak ini dibuat oleh kaki Centiosaurus.

2. Temuan terjadi ketika pekerja tambang sedang melakukan penggalian

Lintasan dinosaurus yang ditemukan itu bersilangan, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang kemungkinan adanya interaksi antara dinosaurus jenis herbivora dan karnivora.

Temuan itu terjadi ketika Jhonson sedang menggali tanah liat untuk mengekspos lantai tambang. Dia menemukan benjolan tidak biasa yang terdorong ke atas seperti kaki dinosaurus yang menekan ke dalam tanah.

Jhonson menemukan benjolan itu lagi sejauh tiga meter, dan kemudian menemukannya lagi di sepanjang tiga meter selanjutnya.

"Ini adalah salah satu lokasi jejak paling mengesankan yang pernah saya lihat, dalam hal skala, dalam hal ukuran jejak," kata Kirsty Edgar, ahli mikropaleontologi dari Universitas Birmingham.

3. Jejak kaki dinosaurus memberi informasi berbeda dari pada fosil tulang

ilustrasi (Pexels.com/Djamel Ramdani)
ilustrasi (Pexels.com/Djamel Ramdani)

Di sekitar wilayah tambang, jejak kaki dinosaurus telah ditemukan pada 1997. Para penambang menemukan lebih dari 40 set jejak kaki, dengan beberapa jejak mencapai rangkaian sepanjang 180 meter.

Dilansir The Guardian, para peneliti merekam 20 ribu foto dan akan membuat model 3D terperinci dari temuan jejak dinosaurus yang terbaru menggunakan pesawat nirawak. Ini akan memungkinkan para peneliti untuk terus mempelajari dan menyediakan akses bagian menarik masa lalu untuk generasi mendatang.

"Anda dapat kembali ke masa lalu dan mendapatkan gambaran tentang seperti apa jadinya, makhluk-makhluk besar ini berkeliaran, melakukan kegiatan mereka sendiri," kata Edgar.

Richard Butler, profesor paleobiologi di Universitas Birmingham, menjelaskan bahwa jejak kaki dinosaurus memberi gambaran terkait kehidupan hewan purba itu.

"Anda dapat mempelajari berbagai hal tentang cara hewan itu bergerak. Anda dapat mempelajari seperti apa lingkungan tempat tinggalnya. Jadi, jejak memberi kita serangkaian informasi yang sama sekali berbeda yang tidak dapat Anda peroleh dari catatan fosil tulang," jelasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us