Lebih Dari 1.500 Tenda Pengungsi Gaza Terendam Air Hujan

Jakarta, IDN Times - Hujan deras selama berhari-hari telah merendam lebih dari 1.542 tenda yang menampung pengungsi di Jalur Gaza. Hal ini pun menambah penderitaan pengungsi Palestina karena Israel terus membatasi masuknya bantuan kemanusiaan di tengah genosida yang dilakukannya di daerah kantong tersebut.
"Ratusan tenda terendam air hujan dengan ketinggian melebihi 30 cm. Banyak orang dilaporkan menggigil kedinginan karena barang-barang mereka rusak akibat air hujan," kata Dinas Pertahanan Sipil Gaza pada Rabu (1/1/2025), dikutip dari Anadolu Agency.
1. Pengungsi juga menghadapi kekurangan makanan, air minum, dan obat-obatan
Hujan deras telah menyapu 497 tenda di Gaza, 210 di Deir al-Balah di Gaza tengah, 170 di Rafah, dan 665 di Khan Younis di Gaza selatan.
Sementara, para keluarga yang mengungsi secara paksa di Gaza berjuang keras untuk menjaga anak-anak mereka tetap hangat dan menyelamatkan sedikit harta benda yang tersisa.
Jalur Gaza telah dilanda gelombang dingin dan hujan deras, yang membawa lebih banyak kesengsaraan bagi 2,3 juta penduduk di wilayah tersebut. Hal ini diperparah dengan kekurangan air minum, makanan dan obat-obatan.
2. Cuaca dingin renggut 7 korban jiwa di Gaza
Meski cuaca diperkirakan akan membaik dalam beberapa hari mendatang, namun bagi sebagian orang hal itu sudah terlambat.
Otoritas kesehatan setempat mengatakan pada Senin (30/12/2024) bahwa 7 orang, termasuk bayi, meninggal akibat hipotermia selama musim dingin.
Cuaca dingin juga telah membuat sistem perawatan kesehatan Gaza yang sudah hancur semakin terbebani. Sebuah rumah sakit lapangan terendam banjir di Khan Younis.
3. Genosida Israel di Gaza bunuh 45.541 warga Palestina

Badan bantuan internasional mengatakan pasukan Israel telah menghambat pengiriman bantuan, sehingga memperburuk krisis kemanusiaan.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan bantuan yang diberikan sangatlah kurang. Pihaknya juga menyerukan gencatan segera karena bencana kelaparan yang telah ada di depan mata.
Pada awal Desember, para pemimpin Israel dan Hamas menyatakan harapan bahwa perundingan yang ditengahi Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat dapat menghasilkan kesepakatan untuk menghentikan pertempuran. Tetapi, optimisme tentang kesepakatan sebelum akhir tahun tahun telah memudar.
Genosida Israel di Gaza telah menewaskan 45.541 warga Palestina dan 108.338 lainnya mengalami luka-luka sejak 7 Oktober 2023.