Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jenazah Mantan Presiden Dos Santos Tiba di Angola 

Mantan Presiden Angola, Jose Eduardo dos Santos. (Twitter.com/Samia Suluhu)

Jakarta, IDN Times - Jenazah mantan Presiden Angola, Jose Eduardo dos Santos, yang meninggal di Barcelona pada 8 Juli, tiba di ibu kota Angola, Luanda, pada Sabtu (20/8/2022). Dos Santos meninggal pada usia 79 tahun karena penyakit jantung.

Pemulangan jenazah ke Angola akan mengakhiri perselisihan mengenai lokasi pemakaman Dos Santos yang memimpin Angola dari 1979 hingga 2017. Pemerintah Angola dan istri Dos Santos, Ana Paula, telah berselisih dengan anaknya mengenai tempat pemakaman.

Pemakaman diperkirakan akan berlangsung pada 28 Agustus, bertepatan dengan hari ulang tahun Dos Santos.

1. Pemulangan jenazah disetujui pengadilan

Ilustrasi palu pengadilan. (Unsplash.com/Tingey Injury Law Firm)

Melansir France 24, pemakaman Dos Santos di Angola telah dikonfirmasi oleh Josep Riba Ciurana, pengacara istri Dos Santos, sehari sebelum jenazah tiba di Angola.

"Pada hari Jumat, kami membuat semua persiapan, surat-surat bea cukai, pembalseman, kami melakukan segalanya dan, memang, pagi ini jenazah diterbangkan ke Angola," kata Riba Ciurana.

Pengadilan di Barcelona minggu ini telah memerintahkan agar jenazahnya dikirim ke Paula dan memberikan otorisasi penuh tubuh Dos Santos pulang ke negaranya.

Tchize telah mengajukan banding untuk menentang keputusan tersebut, tetapi Riba Ciurana menyampaikan seorang hakim mengabulkan jenazah untuk dibawa ke Angola.

2. Anak Dos Santos menolak pemakaman di Angola

Ilustrasi peti mati. (Unsplash.com/Mayron Oliveira)

Putri Dos Santos, Tchize, menentang pemakaman di Angola dan berhasil meminta otopsi jenazah dengan mengklaim ada keadaan yang mencurigakan dari kematian ayahnya, tapi tidak memberikan bukti.

Mengenai pemulangan jenazah ke Angola, pengacara Tchize, Carmen Varela, menyampaikan hal itu mengejutkan dan memberitahu bahwa memperoleh informasi itu dari televisi dan belum diberitahu tentang apa pun.

Varela menjelaskan mereka ingin mengadakan pemakaman di Barcelona karena kembali ke Angola bukanlah pilihan bagi beberapa anggota keluarga.

Putri sulung Dos Santos, Isabel, yang telah menghadapi serangkaian penyelidikan terkait korupsi, menanggapi jenazah ayahnya yang tiba di Angola melalui Instagram.

"Anda membawa saya ke altar dan saya tidak akan bisa membawa Anda ke tempat peristirahatan terakhir Anda. Mereka merenggutmu dari pelukanku," tulisnya.

3. Kedatangan jenazah beberapa hari sebelum Angola melaksanakan pemilu

Melansir Reuters, kedatangan Jenazah Dos Santos di Angola terjadi beberapa hari sebelum negara itu akan mengadakan pemilu parlemen dan presiden. Presiden Joao Lourenco dari partai yang sama dengan Dos Santos, yaitu Gerakan Rakyat untuk Pembebasan Angola (MPLA) dalam peluncuran kampanye pada bulan lalu meminta orang-orang untuk memilih MPLA untuk menghormati warisan Dos Santos.

Lourenco dipilih sendiri oleh Dos Santos untuk mengantikannya pada 2017. Sejak menjabat Lourenco dengan cepat bergerak untuk menyelidiki tuduhan korupsi selama era pendahulunya, yang dianggap Justin Pearce, dosen senior dalam sejarah di Universitas Stellenbosch Afrika Selatan, sebagai cara untuk mendapatkan beberapa legitimasi populer.

Pearce menganggap Lourenco sedang berjuang untuk mempertahankan dukungan dan dia tidak meyakini bahwa masyarakat Angola masih mendukung Dos Santos.

Lourenco dalam kampanye hari Sabtu menyerukan perlawanan terhadap korupsi.

Dos Santos tidak pernah secara spesifik menanggapi tudingan bahwa ia membiarkan korupsi merajalela di Angola. Beberapa anak dos Santos telah menghadapi serangkaian penyelidikan korupsi dalam beberapa tahun terakhir.

Tchize menuduh Lourenco memanfaatkan kedatangan jenazah ayahnya untuk kampanye, dia menggambarkan hal itu sebagai aib dunia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Ifan Wijaya
EditorIfan Wijaya
Follow Us