Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Joe Biden Disalahkan atas Kekalahan Partai Demokrat di Pilpres AS

Kamala Harris dan Nancy Pelosi. (x.com/@SpeakerPelosi)
Kamala Harris dan Nancy Pelosi. (x.com/@SpeakerPelosi)

Jakarta, IDN Times - Mantan Ketua DPR Amerika Serikat (AS), Nancy Pelosi, mengkritik keterlambatan Joe Biden mengundurkan diri dari pemilihan presiden 2024. Hal tersebut dianggap telah merugikan Partai Demokrat karena menghilangkan kesempatan untuk menggelar proses pemilihan pendahuluan terbuka.

"Jika presiden mundur lebih awal, mungkin akan ada kandidat lain yang ikut dalam pemilihan internal partai," kata Pelosi dalam wawancara dengan The New York Times, Kamis (7/11/2024).

Biden mundur pada Juli lalu setelah penampilannya yang buruk dalam debat melawan Donald Trump. Dalam waktu satu jam setelah pengumuman pengunduran dirinya, Biden langsung memberikan dukungan kepada Wakil Presiden AS, Kamala Harris.

Pelosi menjelaskan, dukungan langsung Biden kepada Harris menutup peluang digelarnya proses pemilihan internal partai. Pada akhirnya, Trump berhasil mengalahkan Harris dalam pemilihan presiden yang digelar Selasa lalu.

1. Pelosi diam-diam orkestrasi pengunduran diri Biden

Pelosi diketahui diam-diam memimpin upaya menekan Biden agar mengundurkan diri setelah debat perdananya. Dia khawatir Biden tidak mampu mengalahkan Trump.

Setelah Biden memberi dukungan kepada Harris, dalam waktu dua minggu, Harris berhasil mengumpulkan dukungan dari delegasi Konvensi Nasional Demokrat. Beberapa pihak memang sempat mengusulkan untuk menggelar pemilihan internal secara cepat. Namun, usulan tersebut tidak mendapat dukungan dari Komite Nasional Demokrat (DNC).

"Karena presiden langsung memberikan dukungan kepada Kamala Harris, itu membuat hampir mustahil untuk mengadakan pemilihan internal saat itu. Jika pengunduran diri dilakukan lebih awal, hasilnya akan berbeda," ungkap Pelosi.

2. Harris berpeluang menang jika ada pemilihan internal

Pelosi meyakini Harris memiliki peluang lebih baik seandainya ada pemilihan internal terbuka.

"Saya yakin Kamala akan tampil baik dan lebih kuat jika melalui proses pemilihan internal. Tapi kita tidak tahu, karena itu tidak terjadi. Kini kita harus menerima kenyataan yang ada," jelasnya, dilansir ABC News.

Meski sebelumnya pada November 2022 Pelosi mendukung pencalonan kembali Biden, sikapnya berubah seiring waktu. Pelosi mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap strategi politik Biden pada Agustus lalu, dilansir dari The Guardian. 

Pelosi pun tetap membela pencapaian legislatif pemerintahan Biden. Dia menyoroti keberhasilan Biden di dua tahun pertama saat dirinya menjabat sebagai Ketua DPR AS.

Selain membahas pencapaian Biden, Pelosi juga menyinggung sikap para petinggi Demokrat terhadap Trump. Para pemimpin partai, termasuk Harris, secara terbuka menentang Trump dengan menyebutnya sebagai pemimpin fasis. Meski demikian, hal tersebut tidak menghalangi kemenangan Trump.

3. Bernie Sanders sebut Demokrat kalah karena isu ekonomi

Faktor usia menjadi sorotan dalam pemilihan presiden AS baru-baru ini.

Melansir Reuters, Biden berusia 81 tahun saat memutuskan mundur, sementara Trump yang berhasil mengalahkan Harris berusia 78 tahun. Namun, Pelosi justru terpilih kembali sebagai anggota DPR mewakili San Francisco untuk masa jabatan ke-20 di usianya yang ke-84 tahun.

Selain faktor umur Biden, perdebatan lain muncul soal penyebab kekalahan Demokrat. Senator Bernie Sanders mengkritik keras partainya yang dinilai terlalu fokus pada politik identitas dan mengabaikan kelas pekerja sebagai penyebab utama kekalahan.

"Saya sangat menghormati Bernie dan perjuangannya. Tapi saya tidak setuju dengan pernyataannya bahwa Partai Demokrat telah mengabaikan keluarga kelas pekerja," bantah Pelosi.

Menurutnya, isu-isu sosial seperti kepemilikan senjata, hak-hak LGBT, dan aborsi lebih berpengaruh terhadap berkurangnya dukungan kelas pekerja kepada Demokrat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Leo Manik
EditorLeo Manik
Follow Us