Pesan Rasis Menghantui Warga Kulit Hitam AS Usai Kemenangan Trump

Jakarta, IDN Times - Komunitas kulit hitam di Amerika Serikat (AS) melaporkan pesan teks rasis beberapa jam setelah kemenangan Donald Trump pada Rabu (5/11/2024). Pesan itu mengklaim bahwa mereka telah “dipilih” untuk memetik kapas dan diminta untuk melapor ke “perusahaan perkebunan terdekat”.
Meskipun rincian pesan bervariasi, semuanya menyampaikan pesan yang sama, yaitu tentang hal-hal yang merendahkan orang-orang berkulit hitam.
Juru bicara Trump menyatakan bahwa kemenangannya sama sekali tidak ada kaitan dengan pesan tersebut. Hingga saat ini, belum jelas siapa dalangnya dan tidak ada daftar pasti mengenai penerima pesan. Tetapi, unggahan di media sosial menunjukkan bahwa pesan tersebut sudah tersebar luas, dikutip dari CNN.
1. Penyebaran pesan rasis
Pesan tersebut dilaporkan diterima oleh orang-orang kulit hitam di berbagai negara bagian, termasuk Alabama, Carolina Selatan, Georgia, New York, New Jersey, Nevada, dan wilayah DC.
Penerima pesan ini mencakup orang dewasa serta pelajar, termasuk siswa sekolah menengah di Massachusetts dan New York.
Menurut laporan dari beberapa universitas, mahasiswa di perguruan tinggi yang bersejarah bagi komunitas kulit hitam(HBCU), seperti Universitas Negeri Alabama dan institusi lainnya di Ohio, juga menjadi sasaran.
"Kami sangat terkejut dan merasa terancam oleh pesan ini. Ini adalah pengingat menyakitkan tentang rasisme yang masih ada dalam masyarakat kita," ungkap seorang mahasiswa dari HBCU yang meminta namanya dirahasiakan, dilansir dari The Guardian.
Lebih lanjut, setidaknya enam siswa sekolah menengah di Pennsylvania juga menerima pesan serupa. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada batasan usia dalam penyebaran kebencian ini.
2. Respons masyarakat kulit hitam
Masyarakat kulit hitam di seluruh negeri bereaksi dengan kemarahan dan ketidakpercayaan terhadap pesan tersebut. Banyak yang menganggapnya sebagai bentuk intimidasi dan pelecehan.
"Kami tidak akan membiarkan tindakan seperti ini menghentikan kami," kata seorang aktivis hak sipil dari Atlanta.
Organisasi hak asasi manusia segera merespons dengan mengecam tindakan tersebut dan menyerukan penyelidikan lebih lanjut.
"Kami mendesak pihak berwenang untuk menemukan pelaku dan menghentikan penyebaran kebencian ini," ujar seorang juru bicara organisasi hak asasi manusia, dikutip dari NBC News.
Di media sosial, banyak pengguna berbagi pengalaman mereka dan mendukung satu sama lain.
"Kita harus bersatu melawan rasisme dalam bentuk apa pun," tulis seorang pengguna media sosial X yang juga merupakan anggota komunitas kulit hitam.
3. Penegakan hukum dan tindakan selanjutnya
Pihak berwenang mulai menyelidiki asal-usul pesan tersebut. Sementara itu, beberapa organisasi telah mengajukan laporan resmi untuk menuntut penegakan hukum yang lebih ketat terhadap ujaran kebencian.
"Kami berharap pihak berwenang mengambil langkah serius untuk menangani masalah ini," ujar seorang pengacara hak sipil.
Salah satu langkah yang diusulkan adalah peningkatan kesadaran tentang rasisme digital dan dampaknya terhadap masyarakat.
"Pendidikan adalah kunci untuk melawan kebencian ini," kata seorang pendidik dari New York.