Kasus COVID-19 Naik, Warga China Tetap Rayakan Tahun Baru

Jakarta, IDN Times - Sejumlah kota di China telah kembali ke aktivitas biasa sejak pembatasan COVID-19 dicabut. Padahal, kasus harian di China kini telah tembus 5 ribu kasus.
Dikutip dari laman World O Meter, Senin (2/1/2023), dalam 24 jam terakhir, dilaporkan ada 5.138 kasus. Pemerintah China saat ini juga telah menghentikan kewajiban untuk melakukan tes COVID-19 secara massal. Mereka hanya mencatat kasus COVID-19 yang ditemukan melalui hasil tes di rumah sakit dan klinik.
1. Warga mulai merayakan libur di tengah dinginnya cuaca China
China yang kini sedang berada dalam musim dingin tak menyurutkan semangat para warganya untuk merayakan ‘kebebasan’, setelah dicabutnya sejumlah peraturan COVID-19.
Warga Beijing, misalnya, menikmati bermain kereta luncur di danau beku yang ada di Taman Shichahai, di pusat kota Beijing.
“Pandemik sangat membatasi kami bermain. Setelah berakhirnya lockdown, kami tidak perlu lagi memindai kode kesehatan dan juga kode perjalanan. Jadi kami bebas,” kata seorang warga Beijing yang tak ingin disebut namanya, dikutip dari Al Jazeera, Senin (2/1/2023).
Selain itu, lalu lintas di Beijing juga kembali padat karena orang-orang langsung berwisata saat Natal dan untuk merayakan Tahun Baru 2023.
2. WHO minta China jujur soal data COVID-19

Sementara, sikap pemerintah Negeri Tirai Bambu yang tidak transparan dalam pelaporan data mengenai COVID-19, menyebabkan dunia internasional khawatir. Mereka khawatir bakal kembali terjadi lonjakan kasus seperti pada 2021 lalu.
Itu sebabnya dalam pertemuan dengan pejabat tingkat tinggi China pada 30 Desember 2022, WHO kembali meminta Negeri Tirai Bambu agar memberikan data secara real time. Bahkan, WHO juga sudah menawarkan diri untuk mengirimkan pakar dan dukungan lain bagi China.
3. Sejumlah negara berlakukan aturan baru

Sementara itu, sejumlah negara di dunia berlomba mengeluarkan kebijakan baru terkait COVID-19 khusus untuk pelancong dari China. Kebijakan itu berlaku buat warga negara China, asing, atau lokal, yang memiliki catatan perjalanan dari Negeri Tirai Bambu.
Salah satu aturan baru ini adalah mewajibkan tes PCR bagi semua pelancong yang datang dari China. Hal ini diberlakukan karena kasus COVID-19 di China meroket dan mulai melonggarkan perbatasannya lagi per Januari 2023.
Negara yang menerapkan aturan baru tersebut adalah Amerika Serikat, Jepang, India, Taiwan, Malaysia, Australia, Korea Selatan, Inggris, Prancis, Spanyol, dan Italia.