Kebakaran di Panti Jompo Bosnia, 11 Orang Tewas

- Kepala panti jompo mengundurkan diri setelah kebakaran
- Keluarga telah mengeluhkan masalah terkait fasilitas panti jompo
- Kebakaran disebut sebagai bencana berskala besar oleh Perdana Menteri
Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 11 orang tewas dan 30 lainya terluka akibat kebakaran di sebuah panti jompo di kota Tuzla, Bosnia. Fasilitas tersebut diketahui menampung pasien yang terbaring di tempat tidur dengan kondisi demensia parah dan kanker.
Kebakaran terjadi dilantai tujuh gedung tua berlantai sembilan itu pada Selasa (4/11/2025) sekitar pukul 20.45 waktu malam. Butuh waktu hampir 2 jam untuk memadamkan api dengan menggunakan delapan truk pemadam kebakaran. Belum diketahui apa penyebab kebakaran itu.
Media lokal melaporkan bahwa sebagian besar korban tewas adalah para penghuni panti yang menyandang disabilitas. Juru bicara pusat klinik Universitas Tuzla mengatakan bahwa beberapa pasien dirawat akibat keracunan karbon monoksida, dengan tiga di antaranya berada dalam perawatan intensif, dilansir dari BBC.
1. Kepala panti jompo mengundurkan diri
Seorang penghuni panti jompo, Ruza Kajic, mengatakan bahwa ia tinggal di lantai tiga gedung tersebut dan terbangun setelah mendengar suara retakan.
“Saya melihat keluar jendela dan melihat material yang terbakar jatuh dari atas. Saya segera berlari ke lorong. Di lantai atas ada orang-orang yang terbaring di tempat tidur,” katanya kepada lembaga penyiaran publik BHRT.
Kepala panti jompo, Mirsad Bakalović, mengaku mengenal semua orang yang terjebak dalam kebakaran tersebut. Ia juga memutuskan untuk mengundurkan diri beberapa jam setelah insiden itu.
2. Keluarga telah mengeluhkan sejumlah masalah terkait panti jompo
Dilansir dari CNN, polisi mengatakan bahwa proses identifikasi para korban akan dimulai pada Rabu (5/11/2025) malam. Sementara itu, penyelidikan mengenai penyebab kebakaran akan dilakukan setelah kondisi memungkinkan.
Menurut laporan media lokal, warga dan keluarga penghuni panti jompo sebelumnya telah lama mengkritik kondisi fasilitas tersebut. Beberapa keluhan yang disampaikan antara lain mengenai kelembapan, kualitas makanan, serta perlakuan staf terhadap para penghuni.
3. Kebakaran itu disebut sebagai bencana berskala besar
Perdana Menteri, Nermin Niksic, menyampaikan belasungkawa dan simpati kepada keluarga korban tewas serta mereka yang terluka. Ia menyebut kebakaran itu sebagai bencana berskala besar.
“Saya melihat beberapa orang mengatakan bahwa ada yang tidak bertanggung jawab dan tidak mengikuti semua instruksi untuk mematikan perangkat elektronik yang digunakan. Saya berasumsi para pegawai panti telah berusaha mengendalikan situasi sebisa mungkin, tapi kita perlu menunggu hasil penyelidikan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi," ujarnya, dikutip dari The New York Times.
Pemerintah Republik Srpska, salah satu dari dua entitas di Bosnia dan Herzegovina, turut menawarkan bantuan kepada Kota Tuzla.
“Kami merasakan duka yang mendalam dan selalu siap untuk membantu,” tulis Perdana Menteri Republik Srpska, Savo Minic, di platform X.


















