Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kecam Uji Coba Rudal Balistik AS, Korut Janji Perkuat Militernya

bendera Korea Utara (unsplash.com/Micha Brändli)

Jakarta, IDN Times - Korea Utara pada Jumat (3/11/2023) mengecam Amerika Serikat (AS) atas uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) baru-baru ini. Mereka juga berjanji akan menanggapi provokasi tersebut dengan tindakan balasan yang cepat dan tegas.

Angkatan Udara AS meluncurkan rudal Minuteman III berkemampuan nuklir dari pangkalan di California pada Rabu (1/11/2023), namun rudal tersebut diledakkan setelah terdeteksi adanya anomali. Uji coba tersebut dihadiri oleh pejabat pertahanan Korea Selatan dalam kunjungan pertama mereka sejak 2016.

Dilansir Yonhap, komentator militer Korea Utara mengatakan meskipun uji coba tersebut gagal, kehadiran pejabat Seoul di sana menunjukkan bahwa senjata nuklir AS itu ditargetkan ke Korea Utara.

“DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea) akan terus melanjutkan aksi militernya untuk meningkatkan pencegahan dan menjamin keamanan strategis di semenanjung Korea dan wilayah tersebut,” kata komentator yang tidak disebutkan namanya itu dalam sebuah laporan yang dimuat oleh kantor berita negara KCNA.

1. Korut akan memperkuat angkatan bersenjata nuklirnya

Komentator tersebut juga mengkritik AS dan Korea Selatan atas berbagai langkah militer baru-baru ini, termasuk penempatan pesawat pembom strategis nuklir AS ke Korea Selatan.

“Ancaman nuklir oleh AS dan pasukan bawahannya terhadap DPRK mendekati garis merah baru,” kata komentator Korea Utara, yang menyerukan penguatan angkatan bersenjata nuklir untuk pertahanan diri.

“Sikap militer DPRK dalam menanggapi serangan nuklir tidak dapat diubah, terlepas dari apakah AS menargetkan DPRK dengan senjata nuklir strategis atau menggunakan nuklir taktis," tambahnya. 

Korea Utara telah berupaya untuk meningkatkan persenjataan nuklirnya. Pada September, rezim tersebut mengamandemen konstitusinya untuk menerapkan kebijakan pembangunan kekuatan nuklir.

Hal ini terjadi setahun setelah Pyongyang memberlakukan undang-undang nuklir baru yang mengizinkan penggunaan senjata nuklir secara preventif, dan menyebut status negara tersebut sebagai negara nuklir tidak dapat diubah.

2. Korut dituding mencari dalih untuk melakukan provokasi militer

Komentar Korea Utara itu dikecam oleh Kementerian Unifikasi Korea Selatan, dengan menyebutnya sebagai upaya Pyongyang membenarkan provokasi militer.

“Kami memperjelas bahwa meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea disebabkan oleh pengembangan nuklir Korea Utara yang sia-sia dan provokasi militer yang ceroboh,” kata Kim In-ae, wakil juru bicara kementerian, dalam konferensi pers rutin.

“Komentar Korea Utara yang tidak diketahui identitasnya menimbulkan pertanyaan apakah mereka berupaya membangun dalih untuk melakukan provokasi militer di masa depan,” tambahnya.

3. Korsel dan AS lakukan latihan militer bersama bulan lalu

Dilansir Reuters, Korea Selatan telah mengadakan latihan militer bersama dengan AS dan Jepang di dekat semenanjung Korea bulan lalu. Kegiatan itu melibatkan pesawat pembom strategis B-52 AS serta jet tempur ketiga negara.

AS dan Korea Selatan juga mengadakan latihan udara yang melibatkan 130 pesawat tempur dari kedua negara untuk mensimulasikan operasi perang 24 jam bulan lalu. Mereka menyatakan, latihan tersebut bertujuan menjaga kesiapan tempur untuk menghadapi Korea Utara.

Pyongyang pun mengecam latihan tersebut dan menyebutnya sebagai persiapan AS dan sekutunya Korea Selatan untuk menyerang negara tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us