Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kejam! Ayah di Thailand Bunuh Lima Anaknya Sendiri

ilustrasi (Unsplash.com/Octavian Dan)

Jakarta, IDN Times - Songsak Songsaeng, seorang ayah di Thailand, didakwa polisi karena membunuh putrinya yang berusia 2 tahun hingga tewas. Sepanjang investigasi, terungkap juga bahwa Songsaeng telah membunuh empat anak laki-laki dari pernikahan sebelumnya.

Kejahatan Songsaeng terungkap ketika anak lainnya, yang berusia 12 tahun, berhasil diselamatkan setelah mengalami penganiayaan. Tetangga Songsaeng yang mendengar kabar penyiksaan itu akhirnya berhasil menyelamatkan sang anak, ketika orang tuanya tidak berada di rumah.  

Dari penyelamatan itu, terungkap bahwa Songsaeng telah membunuh anaknya dan menguburkan mayatnya di bawah lantai dapur. Polisi mengatakan, Songsaeng mengaku punya riwayat penyakit mental dan membunuh anak-anaknya karena tidak tahan mendengar suara tangis mereka.

1. Gadis remaja sebagai informan utama pembunuhan berantai

ilustrasi (Unsplash.com/Jose P. Ortiz)

Kasus pembunuhan berantai di Thailand, tepatnya di distrik Bang Khen, Bangkok, mencuat awal bulan ini. Pengungkapan kasus terjadi usai gadis berusia 12 tahun yang jadi korban kekerasan keluarga berhasil diselamatkan oleh polisi.

Dilansir BBC, gadis itu mengatakan bahwa orang tuanya telah memukuli adik perempuannya yang berusia dua tahun hingga meninggal. Dia kemudian memberi tahu polisi di mana jenazah adiknya itu dikuburkan.

Songsaeng, yang kini berusia 46 tahun, merupakan terdakwa utama. Dia diketahui memiliki empat istri dan 10 anak yang berusia antara enam bulan hingga 22 tahun. Dia ditangkap pada 10 September usai influencer Kanthas Phongphaibulwet memberitahu polisi tentang dugaan pelecehan anak di sebuah apartemen.

2. Empat anak lain yang dibunuh berusia kurang dari 1 tahun

Informasi dari korban selamat menjadi awal bagi investigasi lanjutan. Pada Selasa (19/9/2023), polisi berhasil menemukan jenazah anak perempuan berusia 2 tahun yang dikubur di bawah lantai dapur.

Interogasi kemudian dilakukan secara intensif terhadap terdakwa. Dilansir The Straits Times, Songsaeng kemudian mengaku telah membunuh empat putranya sepanjang 2013-2018. Beberapa dari mereka sebelumnya dilaporkan hilang.

Keempatnya berusia kurang dari satu tahun ketika dibunuh. Mayat anak-anak itu dibuang di berbagai wilayah Bangkok.

Kepada polisi, Songsaeng mengaku benci dengan suara tangisan anak. Ia juga mengaku pernah mendapat perawatan medis untuk kondisi mentalnya.

3. Ayah dan dua istri terlibat pembunuhan anak-anaknya sendiri

ilustrasi garis polisi (IDN Times/Mardya Shakti)

Ketika ditangkap, Songsaeng hidup bersama istri keempatnya yang bernama Sunan Nahuanin. Sang istri juga ditangkap karena diduga membantu Songsaeng melancarkan aksi jahatnya.

Kasus pembunuhan berantai menunjukkan fakta lebih luas, yakni telah dilakukan sejak dia hidup bersama istri ketiganya yang bernama Jessada Meepian.

Dilansir Thai Examiner, Songsaeng dan Meepian memiliki lima anak, empat putra dan satu putri. Tetapi, empat anak lelakinya dibunuh Songsaeng yang dibantu oleh Meepian. Satu putrinya yang masih hidup adalah korban kekerasan yang berhasil selamat.

Perempuan itu dikurung di kamar mandi apartemen bersama gadis dari istri keempat Songsaeng yang berusia 4 tahun. Keduanya selamat tetapi menderita akibat kekerasan fisik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us