Keluhkan Gaji, 40 Puluh Ribu Dokter di Inggris Akan Mogok Kerja 3 Hari

Jakarta, IDN Times - Hampir 40 ribu dokter junior di seluruh Inggris dilaporkan akan mogok kerja massal selama tiga hari berturut-turut mulai dari Senin (13/3/2023). Mogok ini berkaitan dengan rendahnya gaji dan kondisi di Layanan Kesehatan Nasional (NHS) yang dinilai makin memberatkan tenaga medis.
Mengutip Sky News, aksi ini akan menjadi pemogokan terpanjang yang terjadi pada layanan kesehatan sejak beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, mogok kerja massal juga sempat dilakukan oleh perawat, paramedis dan fisioterapis.
Pada Sabtu (11/3/2023), ribuan demonstran juga telah berunjuk rasa di kediaman perdana menteri Inggris dalam rangka mendukung petugas layanan kesehatan yang mengadakan serangkaian pemogokan. Mereka menuntut peningkatan kualitas kesejahteraan tenaga kerjanya.
1. Dialog antara serikat dokter dan otoritas kesehatan gagal
Menteri kesehatan Inggris, Steve Barclay, mengatakan bahwa dirinya mengundang perwakilan dokter junior yang tergabung dalam British Medical Association (BMA) untuk membahas gaji dan membatalkan aksi mogok massal.
“Mari berdialog konstruktif untuk menjadikan NHS tempat yang lebih baik untuk bekerja dan memastikan kita memberikan perawatan yang dibutuhkan pasien,” tulisnya di Twitter.
Namun, Fraksi Dokter Junior BMA menyebut, Barclay justru tidak menghadiri pembicaraan yang dijadwalkan pada Jumat. Oleh sebab itu, pemogokan akan tetap dimulai sesuai rencana mulai Senin.
"Tanpa negosiasi yang kredibel, kami tidak punya pilihan selain mogok kerja pada Senin dan melanjutkan perjuangan kami untuk #PayRestoration," kata fraksi.
Melansir Sky News, serikat BMA mengatakan bahwa gaji dokter junior telah dipotong lebih dari seperempat sejak 2008, sementara beban kerja dan daftar tunggu pasien telah mencapai rekor tertinggi.
2. Layanan kesehatan akan prioritaskan perawatan emergency
Direktur medis NHS Inggris, Stephen Powis, mengatakan layanan kesehatan telah bekerja sangat keras untuk sebisa mungkin mengurangi dampak pemogokan yang berlangsung selama 72 jam.
"Sementara kami melakukan apa yang kami bisa untuk menghindari penjadwalan ulang janji temu, tidak ada keraguan bahwa gangguan akan jauh lebih parah dari sebelumnya. Dan pasien yang telah menunggu beberapa waktu akan menghadapi penundaan di banyak area perawatan,” kata Powis.
Layanan kesehatan akan diprioritaskan pada kasus darurat jika pemogokan tetap berlanjut. Dia meminta masyarakat untuk menggunakan layanan online 111 atau pergi ke dokter umum dan apotek dalam kasus yang tidak mendesak.
Di Inggris, terdapat sekitar 61 ribu dokter junior, di mana mereka merupakan setengah dari tenaga medis layanan kesehatan di sana.
3. Gelombang pemogokan dipicu inflasi
Melansir Al Jazeera, gelombang pemogokan kerja telah terjadi di inggris selama berbulan-bulan. Selain petugas kesehatan, sejumlah profesi lainnya seperti guru, staf, hingga supir juga menuntut kenaikan gaji untuk mengimbangi inflasi.
Serikat pekerja mengatakan, upah dari pekerjaan di sektor publik telah menurun drastis dalam satu dekade terakhir. Apalagi dengan kenaikan harga pangan dan energi yang cukup tajam, banyak masyarakat mengalami krisis biaya hidup.
Tingkat inflasi tahunan Inggris adalah 10,1 persen pada bulan Januari. Pemerintah berpendapat, jika gaji staf di sektor publik dinaikkan sebesar 10 persen atau lebih, hal itu akan mendorong inflasi ke tingkat yang lebih tinggi lagi.