Kemlu Gelar Walk for Palestine di Pekan Solidaritas Palestina 2025

- Komitmen Indonesia dukung Palestina sesuai amanat Konstitusi
- Gerakan ‘Diplomat Peduli’ bantu korban bencana di Sumatra
- Kemlu perkuat kolaborasi untuk edukasi publik dan aksi kemanusiaan
Jakarta, IDN Times - Lebih dari 600 peserta mengikuti Walk for Palestine di kawasan Sarinah, Jakarta, pada Minggu (30/11/2025). Kegiatan ini digelar Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI sebagai bagian dari Palestine Solidarity Week 2025. Aksi jalan bersama tersebut dihadiri pejabat Kemlu, perwakilan negara asing, dan organisasi internasional.
Aksi ini diselenggarakan untuk memperingati International Day of Solidarity with the Palestinian People yang jatuh setiap 29 November. Peringatan ini merupakan mandat Majelis Umum PBB agar negara anggota menunjukkan dukungan nyata terhadap hak-hak rakyat Palestina.
Dalam kegiatan tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta menyampaikan, Indonesia akan terus konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina. Ia menegaskan, komitmen tersebut merupakan amanat konstitusi dan bagian dari kontribusi Indonesia di isu kemanusiaan global.
Walk for Palestine menjadi salah satu rangkaian utama Palestine Solidarity Week, bersama pameran foto dan pemutaran film mengenai kondisi kemanusiaan di Palestina. Rangkaian kegiatan ini dirancang untuk memperluas pemahaman publik melalui pendekatan berbasis informasi dan partisipasi masyarakat.
1. Komitmen Indonesia dukung Palestina sesuai amanat Konstitusi

Dikutip dari keterangan pers Kemlu RI, Senin (1/12/2025), Wamenlu Anis Matta menyatakan, pelaksanaan Walk for Palestine merupakan bentuk nyata amanat komunitas internasional. Indonesia, katanya, akan tetap memegang teguh posisi mendukung kemerdekaan Palestina. Sikap ini telah menjadi konsistensi diplomasi Indonesia sejak awal berdirinya negara.
Menurutnya, kegiatan solidaritas publik seperti ini penting untuk menjaga kesadaran masyarakat terhadap situasi kemanusiaan di Palestina. Wamenlu Anis menilai, edukasi publik terus dibutuhkan agar isu ini tidak hanya menjadi perhatian diplomatik, tetapi juga menjadi gerakan sosial yang luas.
Kemlu berharap, Palestine Solidarity Week dapat memperkuat keterhubungan masyarakat Indonesia dengan perjuangan rakyat Palestina. Melalui pameran, pemutaran film, dan diskusi, publik diperkenalkan pada gambaran faktual mengenai tantangan kemanusiaan yang dihadapi warga Palestina.
Selain kampanye solidaritas, Kemlu juga mengajak masyarakat melihat isu Palestina sebagai bagian dari nilai kemanusiaan universal. Pendekatan tersebut diharapkan dapat memperkuat dukungan publik terhadap misi diplomasi Indonesia di forum internasional.
2. Gerakan ‘Diplomat Peduli’ bantu korban bencana di Sumatra

Di sela kegiatan Walk for Palestine, Kemlu juga menggerakkan aksi ‘Diplomat Peduli’. Inisiatif ini difokuskan untuk mendukung penanganan bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Aksi ini merupakan bentuk solidaritas domestik yang berjalan bersamaan dengan dukungan Indonesia untuk Palestina.
Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir menyampaikan, Indonesia menjaga keseimbangan antara perhatian terhadap isu kemanusiaan global dan kebutuhan mendesak di dalam negeri. Ia menegaskan, diplomasi kemanusiaan Indonesia tidak berhenti pada level internasional.
Menurut Arrmanatha, penyelamatan dan pemulihan masyarakat yang terdampak bencana di Sumatra menjadi prioritas. Gerakan Diplomat Peduli menggalang bantuan untuk kebutuhan logistik dan pemulihan awal di wilayah-wilayah yang terdampak paling parah.
Inisiatif ini juga menjadi wujud kolaborasi Kemlu dengan berbagai elemen masyarakat. Kemlu berharap dukungan bagi Sumatra dan Palestina dapat berjalan paralel sebagai refleksi nilai kemanusiaan yang selalu dipegang Indonesia.
3. Kemlu perkuat kolaborasi untuk edukasi publik dan aksi kemanusiaan

Kemlu menegaskan, rangkaian Palestine Solidarity Week dirancang untuk melibatkan masyarakat secara lebih luas. Selain menghadirkan ruang edukasi publik, kegiatan ini juga menjadi momentum memperkuat kerja sama dengan mitra di dalam dan luar negeri.
Melalui aksi publik seperti Walk for Palestine, Kemlu ingin memastikan bahwa dukungan terhadap isu kemanusiaan tidak hanya berhenti di tataran diplomasi formal. Keterlibatan masyarakat dinilai penting untuk membangun kepedulian jangka panjang.
Kemlu juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas lembaga dalam penguatan diplomasi kemanusiaan Indonesia. Kolaborasi tersebut memungkinkan dukungan yang lebih terarah baik untuk krisis internasional maupun bencana di dalam negeri.
Dengan rangkaian kegiatan yang inklusif, Kemlu berharap solidaritas terhadap Palestina serta kepedulian terhadap korban bencana di Tanah Air dapat terus tumbuh sebagai bagian dari komitmen kemanusiaan yang berkelanjutan.



















