Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemlu: Negara Asing Tak Boleh Punya Pangkalan Militer di Indonesia

Jubir Kemlu RI Roy Soemirat. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)
Intinya sih...
  • Indonesia tidak pernah izinkan negara asing memiliki pangkalan militer di Indonesia.
  • Rusia ingin membangun pangkalan militer di Papua, membuat Australia khawatir dan meminta konfirmasi dari Indonesia.
  • Australia menyatakan kekhawatiran terhadap pengaruh Rusia di kawasan Pasifik, terutama terkait keamanan dengan Indonesia.

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menegaskan, negara asing tak boleh memiliki pangkalan militer di Indonesia. Sebab, Indonesia tak pernah mengizinkan itu.

“Indonesia tidak pernah memberikan izin kepada negara mana pun untuk membangun atau memiliki pangkalan militer di Indonesia,” kata juru bicara Kemlu RI, Roy Soemirat, dalam sebuah pernyataan, dikutip Minggu (20/4/2025).

Roy menjelaskan Indonesia sebagai negara yang memiliki tradisi politik luar negeri (polugri) yang bebas aktif, akan menerima dan mengijinkan pesawat atau kapal militer negara lain dalam misi damai untuk berkunjung ke Indonesia.

1. Rusia disebut mau 'parkir' pesawat di Papua

Ilustrasi peta wilayah Papua Nugini (pexels.com/Nothing Ahead)

Pekan lalu dikejutkan dengan kabar Rusia ingin membangun pangkalan militer di Papua. Hal tersebut membuat Australia panik.

Laporan Janes menyebutkan, Indonesia menerima permintaan resmi dari Rusia untuk menempatkan pesawat Angkatan Udara di sebuah fasilitas Papua.

Roy awalnya mengatakan kepada media Australia, belum mendapat informasi terkait hal tersebut. Namun, kini ia menuturkan, Indonesia memiliki rencana membangun tempat peluncuran satelit di Biak.

"Indonesia memiliki rencana untuk membangun tempat peluncuran satelit di Biak. Pembicaraan mengenai hal tersebut telah dimulai beberapa tahun yang lalu namun belum sampai kepada keputusan apapun," ucap Roy.

2. Australia tidak ingin ada pengaruh Rusia di kawasan

Ilustrasi bendera negara Rusia (Freepik.com/anisimov)

Australia menyatakan mereka tidak ingin ada pengaruh Rusia di kawasan Pasifik. Karenanya, mereka langsung meminta konfirmasi dari Indonesia terkait laporan tersebut.

Laporan tersebut menyebutkan Papua menjadi provinsi yang diincar. Sementara, jarak Papua dengan Kota Darwin hanya sekitar 1.200 kilometer.

Di Darwin, ada tempat pasukan rotasi Korps Marinir AS yang ditempatkan selama enam bulan dalam setahun. Ada juga pangkalan udara Australia yang sedang ditingkatkan untuk menampung pesawat pembom AS di sana.

3. Indonesia mitra keamanan penting bagi Australia

bendera Australia (pixabay.com/ RebeccaLintzPhotography)

Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, mengatakan Indonesia sangat penting bagi pihaknya, terutama di bidang keamanan.

"Indonesia sangat penting bagi keamanan Australia dan kedua negara telah mencapai esepakatan kerja sama pertahanan tahun lalu," kata Wong.

Isu ini mendominasi kampanye pemilihan umum di Australia. Pemimpin oposisi Peter Dutton mengatakan, selama kunjungan kampanye, laporan itu mengkhawatirkan dan sedang mencari pengarahan dari pemerintah Australia tentang masalah tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us