Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kiev Dihujani Rudal, Rusia Klaim Rebut Desa di Ukraina Timur

ilustrasi (Facebook.com/Минобороны России)

Jakarta, IDN Times - Pasukan Rusia, pada Kamis (21/3/2024), mengklaim berhasil merebut desa Tonenke, menjadi desa kedua yang direbut Rusia di dekat kota Avdiivka.

Ketika pasukan Kiev mengalami kekurangan amunisi, militer Moskow terus mendapatkan kemajuan meski pun lambat. Kekurangan amunisi Ukraina telah membuat kota Avdiivka berhasil dicaplok Rusia bulan lalu.

Rusia juga melancarkan serangan jarak jauh, menargetkan ibu kota Kiev. Mereka meluncurkan 31 rudal, dua di antaranya merupakan rudal balistik Khinzal yang diklaim sangat presisi.

1. Desa kedua yang direbut dalam minggu ini

ilustrasi senjata Rusia (Twitter.com/ Минобороны России)

Jatuhnya Avdiivka disebut oleh Rusia sebagai titik balik setelah perang selama dua tahun. Kini pasukan Rusia maju dengan pelan, merebut beberapa desa di sekitarnya.

"Angkatan bersenjata Rusia membebaskan desa Tonenke," kata Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip dari Times of Moscow.

Desa ini terletak sekitar 10 kilometer sebelah barat Adiivka dan desa kedua yang berhasil direbut Moskow minggu ini. Desa Tonenke merupakan desa kecil di sepanjang sungai dengan beberapa jalan.

2. Rusia luncurkan 31 rudal ke ibu kota Kiev

Klaim Rusia dibarengi dengan serangan jarak jauh untuk pertama kalinya dalam enam minggu yang menargetkan Kiev. Warga berlari ke sistem kereta bawah tanah untuk berlindung.

Dilansir Associated Press, diperkirakan sekitar 25 ribu orang, termasuk 3 ribu anak-anak berlindung dari serangan. Sirene tanda serangan udara bergaung selama sekitar tiga jam.

Ukraina berhasil menembak jatuh 31 rudal yang diluncurkan Rusia. Namun, puing-puing rudal berhamburan merusak gedung apartemen dan melukai 13 orang, termasuk seorang anak.

"Dia berlumuran darah, di reruntuhan. Dan yang bisa saya katakan hanyalah apartemennya hancur total," kata Raisa Kozenko, mengatakan tentang kondisi anaknya yang melompat dari tempat tidur ketika serangan rudal terjadi.

3. Zelenskyy meminta Eropa kirim bantuan sistem pertahanan udara tambahan

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (Twitter.com/Volodymyr Zelenskyy)

Di Brusells, Belgia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menghadiri pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa (UE). Dia mendesak agar sekutu memberikan sistem pertahanan udara tambahan.

"Sistem pertahanan udara yang ada tidak cukup untuk melindungi seluruh wilayah kami dari teror Rusia," katanya dikutip dari Deutsche Welle.

"Ini bukan masalah ratusan sistem, tapi jumlah yang bisa dicapai, untuk melindungi seluruh wilayah Ukraina," tambahnya.

Zelenskyy juga tak lupa berterima kasih karena UE telah menyediakan miliaran euro. Dia juga memuji inisiatif Republik Ceko yang akan membeli peluru artileri untuk menutup kekurangan amunisi Kiev.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us