Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kim Jong-un Hadiahkan Anjing Pungsan kepada Presiden Korea Selatan

ANTARA FOTO/Pyeongyang Press Corps/Pool via REUTERS

Seoul, IDN Times - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, menghadiahkan dua anjing Pungsan berwarna putih kepada Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in. Dalam pernyataan resminya , pihak istana kepresidenan Korea Selatan menginformasikan bahwa dua anjing asli Korea Utara itu melewati Zona Demiliterisasi pada Kamis (27/9).

1. Pemberian anjing Pungsan menjadi simbol perdamaian antara dua Korea

warosu.org

Anjing Pungsan dikenal dengan karakteristiknya yang cerdas dan kemampuan berburunya yang baik. Pungsan sendiri diambil dari nama sebuah daerah di Korea Utara dan anjing jenis itu menjadi favorit pejabat negara.

Kim sudah menawarkan ide soal pemberian hadiah tersebut sejak awal bulan September lalu. Ia dan Moon saat itu sedang melakukan pertemuan di Pyongyang untuk membahas kelanjutan proses denuklirisasi.

2. Ini bukan pertama kalinya seorang pemimpin Korea Utara memberikan anjing Pungsan kepada negara tetangga

ANTARA FOTO/Pyeongyang Press Corps/Pool via REUTERS

Tak hanya menghadiahkan sepasang anjing Pungsan berusia satu tahun, Korea Utara juga memberikan tiga kilogram makanan yang membantu binatang itu beradaptasi dengan lingkungan barunya. Nantinya kedua anjing bernama Songgang dan Gomi tersebut akan tinggal bersama Tori yang merupakan anjing milik Moon di dalam istana presiden.

Songgang dan Gomi sendiri bukan anjing pertama yang dihadiahkan Korea Utara kepada Korea Selatan. Sebelumnya, ayah Kim Jong-un, yaitu Kim Jong-il memberikan sepasang anjing Pungsan juga kepada Presiden Korea Selatan, Kim Dae-jung, tahun 2000. Sayangnya, kedua anjing itu meninggal pada 2013 setelah melahirkan 21 anak.

3. Kim juga mengirimkan "surat yang indah" kepada Trump

ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque
ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque

Sementara itu, Kim juga berusaha menjaga hubungan baik dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Seperti dilaporkan USA Today, Trump mengatakan bahwa ia menerima "surat yang indah" dari Kim. Bahkan, Trump pun mengaku keduanya "jatuh cinta" karena surat-surat tersebut.

Meski begitu, Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong-ho, menegaskan pihaknya takkan memulai proses denuklirisasi jika Amerika Serikat tidak menjalankan komitmen untuk menghapus sanksi dan ancamannya. Menurutnya, tanpa rasa percaya terhadap Amerika Serikat, Korea Utara takkan melucuti persenjataannya sendiri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rosa Folia
EditorRosa Folia
Follow Us