Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Korsel-AS Latihan Militer Bersama, Korut Ancam Gunakan Nuklir

ilustrasi (Unsplash.com/Berend Verheijen)

Jakarta, IDN Times - Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) pekan ini melakukan latihan militer bersama yang melibatkan ratusan jet tempur.

Korea Utara (Korut) menilai latihan tersebut sebagai provokasi militer tanpa henti, yang dirancang untuk serangan terhadap Pyongyang. Bahkan, Korut mengancam untuk menggunakan senjata nuklir guna membuat Korsel-AS membayar provokasinya. 

Dalam beberapa bulan terakhir, permusuhan di Semenanjung Korea telah memuncak dengan Pyongyang menguji serangkaian rudal balistik, beberapa memiliki kemampuan nuklir.

1. Semenanjung Korea masuki fase konfrontasi serius

ilustrasi jet tempur (Pixabay.com/12019)

Korsel dan AS menggelar latihan udara bersama dalam operasi yang disebut Vigilant Storm. Latihan itu dimulai Jumat dan melibatkan 240 pesawat tempur yang akan melakukan latihan 1.600 serangan mendadak.

Melansir Reuters, Korut menuntut AS dan Korsel untuk menghentikan latihan militer skala besar itu. Pyongyang menyebutnya sebagai provokasi yang bisa menarik tindakan lebih lanjut lebih kuat.

"Situasi di Semenanjung Korea dan sekitarnya telah memasuki fase konfrontasi yang serius untuk kekuasaan lagi, karena gerakan militer AS dan Korea Selatan yang tak henti-hentinya dan sembrono," kata Kementerian Luar Negeri Korut, dalam sebuah pernyataan.

2. Korut ancam gunakan senjata nuklir

Korut melihat rangkaian aktivitas militer gabungan Korsel-AS minggu ini sebagai latihan invasi. Sekretaris Partai Buruh yang berkuasa di Korut, Pak Jong Chon, menilai bahwa latihan itu agresif dan provokatif.

Melansir Associated Press, Pak juga menuduh laporan AS telah merumuskan keruntuhan rezim Korut sebagai tujuan kebijakan utama. Dalam laporan itu dijelaskan, setiap serangan nuklir Pyongyang terhadap mitra, akan mengakibatkan berakhirnya rezim.

"Jika AS dan Korsel berusaha menggunakan angkatan bersenjata untuk melawan (Korut) tanpa rasa takut, sarana khusus angkatan bersenjata (Utara) akan menjalankan misi strategis mereka tanpa penundaan," kata Pak Jong Chon mengacu pada senjata nuklir negara.

"AS dan Korsel harus menghadapi kasus yang mengerikan dan membayar harga yang paling mengerikan dalam sejarah," tambahnya.

3. AS-Korsel nyatakan bahwa latihan militer mereka bersifat defensif

Ilustrasi (Twitter.com/U.S. Air Force)

Para pejabat AS dan Korsel menyatakan bahwa latihan ini bersifat defensif. Mereka juga dengan tegas tidak memiliki niat untuk menyerang Korut.

Melansir Al Jazeera, AS telah mengerahkan sekitar 100 pesawat latihan. Ini termasuk empat jet tempur siluman F-35B canggih dari Skuadron Serangan Tempur Marinir AS yang berbasis di Jepang.

Selain itu, AS juga mengerahkan pesawat perang elektronik EA-18, pesawat tanker KC-135 dan U-2, pesawat pengintai yang memiliki kemampuan terbang dari ketinggian di atas rata-rata.

Sedangkan Korsel mengerahkan 140 pesawat untuk latihan tersebut, termasuk pesawat siluman F-35A serta pesawat tempur F-15K dan KF-16.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us