Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Putin Peringatkan Korsel: Bagaimana jika Kami Kirim Senjata ke Korut?

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol. (instagram.com/sukyeol.yoon)

Jakarta, IDN Times - Presiden Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk-yeol, membantah bahwa Seoul memberikan senjata mematikan ke Ukraina. Pernyataan itu disampaikan setelah Presiden Vladimir Putin mengatakan, keputusan seperti itu akan menghancurkan hubungan bilateral Rusia-Korsel.

Putin membuat pernyataan itu dalam konferensi di Moskow pada Kamis (27/10/2022). Dia menuduh Barat menghasut perang di Ukraina dan menekankan bahwa keputusan Korsel memasok senjata ke Ukraina akan menghancurkan hubungan, mengibaratkan seperti Rusia yang mengirim senjata ke Korea Utara.

"Kami telah memberikan bantuan kemanusiaan dan damai ke Ukraina dalam solidaritas dengan komunitas internasional, tetapi tidak pernah senjata mematikan atau hal semacam itu," kata Yoon pada Jumat (28/10/2022), menurut Kantor Berita Korsel Yonhap.

1. Korsel telah mengirim sejumlah bantuan ke Ukraina

Presiden terpilih Korea Selatan, Yoon Suk-Yeol (Instagram/sukyeol.yoon)

Seoul telah mengirim rompi antipeluru, helm, peralatan militer non-mematikan, dan pasokan medis ke Ukraina. Kiev telah meminta senjata ke Seoul, namun permintaan itu ditolak.  

Pada kesempatan yang sama, Yoon menegaskan bahwa negaranya memiliki kedaulatan, yang berarti Korsel bisa saja mengirim senjata ke Ukraina meski ditentang oleh Rusia.

“Tetapi bagaimanapun juga, ini adalah masalah kedaulatan kami, dan saya ingin Anda tahu bahwa kami berusaha menjaga hubungan damai dan baik dengan semua negara di seluruh dunia, termasuk Rusia,” katanya.

2. Rusia singgung soal kemungkinan kirim senjata ke Korea Utara

Presiden Rusia Vladimir Putin (ANTARA FOTO/REUTERS/Maxim Zmeyev)

Invasi Rusia ke Ukraina, yang dimulai sejak Februari, telah menewaskan ribuan orang, jutaan orang terlantar, mengguncang ekonomi global, dan membuka kembali perpecahan seperti era Perang Dingin.

Pada konferensi di Moskow, Putin membela perangnya dan menyalahkan AS serta Barat, karena menghasut konflik di Ukraina. Dia menyebut peran Barat sebagai permainan geopolitik berbahaya, berdarah, dan kotor yang menabur kekacauan di seluruh dunia.

“Bagaimana reaksi Republik Korea terhadap fakta jika kita memulai, jika kita melanjutkan kerja sama dengan Korea Utara di bidang ini?” kata Putin, mengandaikan dia mengirim senjata ke Pyongyang, dikutip dari Al Jazeera.

3. Putin sebut Rusia tidak seharusnya dimusuhi

Presiden Rusia Vladimir Putin memasukkan kertas suaranya di sebuah tempat pemungutan suara dalam pemilihan parlemen kota Moskow di Moskow, Rusia, pada 8 September 2019. ANTARA FOTO/Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS

Ditanya apa yang ingin dia sampaikan kepada orang-orang di Eropa dan AS, Putin menjawab bahwa mereka harus tahu bahwa Rusia bukanlah musuh mereka.

“Rusia adalah teman Anda dan kami telah melakukan segalanya selama beberapa dekade, dan siap untuk melakukan segalanya di masa depan untuk memperkuat hubungan kami,” katanya.

Putin juga mengkritik AS karena campur tangan dalam perselisihan China dengan Taiwan, yang disebutnya bertentangan dengan akal sehat dan logika.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us