Korsel: Balon Sampah Korut Dilengkapi Pemancar GPS

Jakarta, IDN Times - Militer Korea Selatan (Korsel) mengatakan, beberapa balon yang berisi sampah yang diterbangkan oleh Korea Utara (Korut) di seluruh Korsel telah dilengkapi dengan transmiter atau pemancar GPS.
Kepala Staf Gabungan (JCS) mengonfirmasi hal itu pada Minggu (13/10/2024), bahwa pemancar GPS ditemukan di beberapa balon Korut yang telah dikumpulkan oleh militer.
1. Pengembangan teknologi balon sampah Korut
KBS World melaporkan, militer sedang menganalisis balon-balon tersebut, guna melihat kemungkinan Pyongyang menggunakannya untuk melacak rute balon yang diterbangkan secara real-time dengan menggunakan pemancar GPS. Serta, menjatuhkan benda-benda yang terpasang pada balon tersebut di lokasi yang diinginkan.
Pihak militer menilai bahwa meski Korut belum dapat memasang transmiter GPS pada semua balon karena keterbatasan dana, tetapi mereka mengumpulkan pengalaman dan data dengan memantau rute beberapa balon.
Seorang pejabat militer Korsel mengatakan bahwa militer melacak kemungkinan pengembangan teknologi balon yang mengapung oleh Korut dan bersiap menghadapi kemungkinan yang akan terjadi.
2. Korsel khawatir risiko bioterorisme dari balon sampah Korut

Baru-baru ini, Kepala Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (KDCA) Korsel, Jee Young-mee, menyatakan kekhawatirannya atas risiko bioterorisme yang ditimbulkan oleh balon pembawa sampah dari Korut. Pihaknya juga tidak dapat sepenuhnya mengesampingkan potensi penggunaannya sebagai senjata biokimia.
Jee menekankan pentingnya bersiap menghadapi kemungkinan ancaman tersebut, termasuk menjaga persediaan vaksin untuk penyakit cacar dan antraks.
"KDCA berencana mulai mengamankan vaksin antraks yang dikembangkan di dalam negeri mulai tahun depan, menyusul persetujuan yang diharapkan pada akhir tahun ini," ungkapnya, dikutip dari Korea Herald.
3. Korsel perkirakan kampanye balon sampah Korut habiskan 600 juta won
Sejak akhir Mei, Korut telah meluncurkan ribuan balon pembawa sampah ke Korsel. Ini sebagai tindakan balasan terhadap selebaran anti-Pyongyang yang dikirim melintasi perbatasan oleh para pembelot dan aktivis yang berbasis di Korsel.
Menurut JCS, Korut telah mengirim sekitar 6 ribu balon sampah ke Korsel dalam 28 kali penerbangan sejak 28 Mei. Diperkirakan, Korut telah menghabiskan 600 juta won (sekitar Rp6,9 miliar) untuk kampanye balon tersebut, dilansir Yonhap.