Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Korut Akan Balas Latihan Militer Gabungan Korsel-AS 

Bendera Korea Utara (Unsplash.com/Micha Brändli)
Bendera Korea Utara (Unsplash.com/Micha Brändli)

Jakarta, IDN Times – Korea Utara (Korut) mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) harus siap membayar mahal atas tindakan mereka. Pernyataan itu merujuk pada latihan gabungan militer terbaru. 

"Negara-negara musuh harus membayar mahal atas latihan perang mereka yang bodoh dan gegabah, yang akan berujung pada respons pembelaan diri, adil, dan tegas. Korut mengecam keras hal itu,” bunyi pernyataan yang disiarkan Kantor Berita Korut pada Jumat (7/3/2025), dilansir Anadolu Agency.

Latihan tahunan Freedom Shield akan dimulai pada Senin depan. Kegiatan yang berlangsung selama 11 hari itu akan menampilkan latihan simulasi komputer berbasis kecerdasan buatan (AI) dan pelatihan lapangan.

1. Pembalasan Korut tak akan bisa dihindari

Korut menyatakan, jika AS tetap ngotot melanjutkan unjuk kekuatan militernya, Pyongyang tidak punya pilihan selain memperbarui pencegahan strategisnya. Ia menyebut tindakan balasan tersebut tidak dapat dihindari.

Pada Selasa, adik Pemimpin Korut, Kim Yo Jong, mengatakan bahwa langkah AS telah menyerukan penguatan kekuatan nuklir Pyongyang.

Ancaman itu muncul setelah kedatangan kapal bertenaga nuklir milik AS, USS Carl Vinson, di pangkalan Angkatan Laut utama di kota Busan pada Minggu. Kapal ini akan ikut berpartisipasi dalam Freedom Shield.

Pernyataan Kim pada Selasa menandai pertama kalinya ia bersuara terkait AS sejak Presiden Donald Trump kembali ke Gedung Putih pada Januari.

2. Korsel sebut Korut ingin provokasi konflik

Ilustrasi bendera Korea Selatan (Unsplash.com/Daniel Bernard)
Ilustrasi bendera Korea Selatan (Unsplash.com/Daniel Bernard)

Sebagai tanggapan terhadap Kim, Korsel beranggapan bahwa Pyongyang kini berupaya melakukan provokasi yang bisa memicu konflik.

”Kritik Korut terhadap pengerahan aset strategis AS menjelang latihan Freedom Shield hanyalah tipu daya untuk membenarkan pengembangan nuklir dan misilnya serta membangun alasan untuk provokasi," kata Kementerian Pertahanan Korut, dilansir The Korea Times.

Kementerian juga mengungkap bahwa pengembangan nuklir Korut tak akan pernah bisa diterima. Satu-satunya cara bagi Korut untuk bertahan hidup adalah dengan melepaskan obsesinya terhadap senjata nuklir.

"Militer kami tengah mempersiapkan diri secara menyeluruh terhadap segala provokasi Korut berdasarkan postur pertahanan gabungan yang kuat," katanya.

3. Korsel juga siap membalas tindakan Korut

USS Carl Vinson (depan) melintasi Laut Cina Timur bersama JS Sazanami pada 2017. (Commons.wikimedia.org/Sean M. Castellano, free to use)
USS Carl Vinson (depan) melintasi Laut Cina Timur bersama JS Sazanami pada 2017. (Commons.wikimedia.org/Sean M. Castellano, free to use)

Angkatan Laut Korsel mengatakan bahwa kedatangan kapal USS Carl Vinson merupakan bagian dari janji pertahanan AS untuk memperkuat pencegahan ancaman Korut. Kedatangan kapal itu sekaligus menunjukkan postur pertahanan kedua negara yang sangat kuat.

Pemerintah Korsel juga tak akan segan untuk membalas segala bentuk tindakan militer Korut jika diperlukan.

”Jika Korut melakukan provokasi dengan menggunakan aktivitas militer Seoul dan Washington yang adil dan defensif sebagai dalih, maka hal itu akan ditanggapi dengan pembalasan yang sangat besar,” tutur Kementerian Pertahanan.

Dilansir VOA, kedatangan USS Carl Vinson menandai kunjungan pertama kapal induk AS di era pemerintahan Trump yang kedua. Kapal tersebut terakhir kali mengunjungi Korsel pada November 2023.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us