Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Korut Kecam Israel: 'Kanker’ Perdamaian di Timur Tengah

Ilustrasi bendera Korea Utara (unsplash.com/Micha Brändli)
Intinya sih...
  • Korut mengeluarkan kecaman terhadap serangan Israel ke Iran.
  • Konflik antara Iran dan Israel menimbulkan kekhawatiran serius, terutama terkait fasilitas sipil, nuklir, dan energi Iran.

Jakarta, IDN Times – Korea Utara (Korut) mengeluarkan kecaman atas serangan Israel ke Iran yang berlangsung sejak pekan lalu. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri pada Kamis (19/6/2025) menyalahkan Israel atas konflik tersebut dan menyebut negara itu sebagai 'kanker' perdamaian di Timur Tengah.

"Situasi gawat yang disaksikan dunia saat ini jelas membuktikan bahwa Israel, yang didukung dan dilindungi oleh AS dan Barat, adalah entitas seperti kanker bagi perdamaian di Timur Tengah dan penyebab utama penghancuran perdamaian dan keamanan global," kata juru bicara itu, dilansir TRT World.

Korut juga memperingatkan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa untuk tidak melakukan intervensi lebih lanjut. "Masyarakat internasional mengawasi dengan ketat upaya AS dan Barat untuk mengobarkan api perang, mempersoalkan hak kedaulatan yang sah dan pelaksanaan hak membela diri Iran, sang korban," imbuhnya.

1. Kekhawatiran serius terhadap konflik Israel-Iran

Sistem pertahanan udara Iron Dome yang berada di Israel Selatan. (commons.wikimedia.org/U.S. Department of State, free license)

Juru bicara itu juga menilai bahwa konflik antara Iran dan Israel menimbulkan kekhawatiran serius, terutama terkait fasilitas sipil, nuklir, dan energi Iran.  Pyongyang dengan tegas mengecamnya.

Juru bicara tersebut mengatakan pembunuhan warga sipil dalam serangan Israel merupakan kejahatan yang tidak dapat dimaafkan terhadap kemanusiaan. Ia juga menuduh Tel Aviv terlibat dalam terorisme yang disponsori negara yang meningkatkan risiko perang habis-habisan baru di wilayah tersebut.

2. Trump mengaku hilang kesabaran terhadap Iran

Presiden AS, Donald Trump. (commons.wikimedia.org/ Ali Shaker/VOA, free license)

Pernyataan Korut muncul saat Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa kesabarannya telah habis terhadap Iran. Pyongyang kemudian mendesak Washington untuk menahan diri. Mereka memperingatkan bahwa tindakan AS dan sekutunya berisiko mendorong situasi di Timur Tengah ke fase bencana yang tidak terkendali.

Komentar Trump muncul setelah Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei menolak tuntutannya untuk penyerahan tanpa syarat. Khamenei justru memperingatkan AS tentang kerusakan yang tidak dapat diperbaiki jika negara itu melakukan intervensi.

3. Trump belum putuskan terkait rencana serangannya ke Iran

Pasukan Angkatan Udara AS mengendarai F-15E pada 16 Oktober 2023. (commons.wikimedia.org/Olivia Gibson, free license)

Terkait rencana serangannya ke Iran, Trump belum mengungkap rencananya. Ia mengatakan bahwa belum jelas apakah ia akan melaksanakan serangan itu atau tidak.

"Saya mungkin melakukannya, saya mungkin tidak melakukannya. Maksud saya, tidak seorang pun tahu apa yang akan saya lakukan," kata Trump dalam percakapan dengan wartawan di Gedung Putih, dilansir dari Arab News.

Trump menambahkan bahwa belum terlambat bagi Iran untuk menghentikan program nuklirnya sementara ia terus mempertimbangkan keterlibatan langsung AS dalam operasi militer Israel yang bertujuan menghancurkan program nuklir Teheran.

"Tidak ada kata terlambat. Saya bisa katakan ini. Iran punya banyak masalah," kata Trump.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us