Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Langgar Aturan Pembatasan COVID-19, PM Norwegia Didenda

Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg saat perayaan 17 Mei. (instagram.com/erna_solberg)
Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg saat perayaan 17 Mei. (instagram.com/erna_solberg)

Oslo, IDN Times - Perdana Menteri Norwegia dikenai denda setelah terbukti melakukan pelanggaran restriksi COVID-19 di negaranya. Ia diketahui menyelenggarakan pesta di rumahnya dengan mengundang tamu dan keluarga yang melebihi batas yang diperbolehkan sesuai dengan peraturan. 

Sebelumnya terdapat beberapa kepala negara yang juga melanggar peraturan COVID-19, seperti halnya Presiden Chile, Sebastian Pinera yang tidak mengenakan masker ketika melakukan foto selfie di pantai. 

1. Adakan pesta ulang tahun pada Februari lalu

Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg resmi dikenai hukuman setelah terbukti melanggar aturan pembatasan yang berlaku dalam masa pandemi COVID-19. Ia diketahui melakukan pelanggaran dengan mengadakan acara ulang tahun ke 60 dan mengundang sebanyak 13 anggota keluarganya. 

Kepolisian sebelumnya sudah melakukan investigasi untuk mengusut perayaan ulang tahun ke 60 Solberg yang digelar di resort ski di Geilo tersebut termasuk pelanggaran atau tidak. Solberg juga mengatakan jika keluarganya ikut pergi ke restoran pada 26 Februari tapi ia justru tidak ikut. Tetapi keesokan harinya mereka bertemu di sebuah apartemen untuk makan bersama, dilansir dari R-A

2. Dikenai denda lebih dari 2000 dolar AS

PM Norwegia Erna Solberg saat berkunjung ke Pangkalan Militer Norwegia. (instagram.com/erna_solberg)
PM Norwegia Erna Solberg saat berkunjung ke Pangkalan Militer Norwegia. (instagram.com/erna_solberg)

Mengutip dari Financial Times, PM Ernal Solberg akan dikenakan denda sebesar 20,000 krona Norwegia atau sebesar 2.350 dolar AS. Denda ini juga diberikan untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap aturan yang diterapkan untuk melawan COVID-19. 

Menurut kepala Kepolisian Norwegia, Ole Saeverud mengatakan pada Jumat (09/04/2021) bahwa, "Meski hukum harus berlaku sama kepada semuanya, tapi tidak semuanya sama. Solberg merupakan representatif utama dari negara ini dan sudah berkomitmen dalam beberapa acara pemerintahan jika setuju untuk mengadakan pembatasan untuk menghentikan pandemik."

3. Erna Solberg mengaku salah dan minta maaf kepada publik Norwegia

PM Norwegia Erna Solberg dan Kanselir Jerman Angela Merkel. (twitter.com/erna_solberg)
PM Norwegia Erna Solberg dan Kanselir Jerman Angela Merkel. (twitter.com/erna_solberg)

Melaporkan dari La Vanguardia, PM Erna Solberg juga sudah melakukan permintaan maaf kepada semua pihak dan mengaku menyesali tindakannya tersebut. Pada keterangannya ia mengucapkan bahwa, "Saya, sebagai seorang yang setiap hari selalu memperingatkan untuk mengontrol masyarakat Norwegia, seharusnya mengetahui lebih baik mengenai kebijakan ini. Namun kenyataannya saya tidak melihat kembali peraturan yang seharusnya melarang berkumpul lebih dari 10 orang."

Norwegia selama ini menjadi salah satu negara tersukses di Eropa dalam penanganan pandemik. Diketahui sejak awal pandemik hingga sekarang terdapat 684 orang tewas akibat virus COVID-19 dan menjadi yang terendah di antara negara-negara Eropa lainnya. 

Namun adanya kontroversi yang dilakukan oleh Perdana Menteri Erna Solberg tentu akan berdampak pada konsekuensi pemilu September mendatang. Solberg sudah berencana untuk mencalonkan kembali sebagai perdana menteri untuk periode kedua. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us