Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Meksiko: Konvoi Kartel Narkoba Terjadi di Caborca, Sonora

Ilustrasi bendera Meksiko. (instagram.com/estenoesantonio)
Ilustrasi bendera Meksiko. (instagram.com/estenoesantonio)

Jakarta, IDN Times - Rentetan teror dari kartel narkoba di Meksiko masih terus berlangsung. Kali ini gerombolan kartel narkoba melakukan aksi konvoi dengan menggunakan sekitar 20 kendaraan di wilayah perbatasan Caborca, Sonora pada Selasa (15/2/2022) malam.  

Sebelum kejadian ini, kartel narkoba Meksiko sudah menerbarkan ancaman yang mengakibatkan tingginya kasus pembunuhan di sejumlah negara bagian. Bahkan, para jurnalis dan politisi di Meksiko juga tak luput dari ancaman pembunuhan kartel narkoba. 

Selain itu, Sonora diketahui menjadi salah satu wilayah yang terjerembab masalah kekerasan dan menyulut tingginya kasus pembunuhan. Sepanjang 2021, terdapat 1.968 orang yang tewas dibunuh, sehingga rata-rata terdapat lima orang tewas dibunuh setiap harinya di Sonora, dilansir El Pais

1. Kartel narkoba bunuh dua orang dan culik lima pemuda

Konvoi kartel narkoba di seluruh Kota Caborca, Sonora pada Selasa malam telah mengakibatkan tewasnya dua orang warga sipil. Tak hanya itu saja, lima orang dilaporkan hilang lantaran diculik oleh anggota pasukan kartel narkoba yang tengah melintas. 

Padahal Caborca diketahui hanya berjarak 150 km dari perbatasan Meksiko-AS, tepatnya di pintu perbatasan Sonoyta, Sonora dan Lukeville, Arizona. Sementara pasukan kartel narkoba yang beroperasi di Sonora dituding ada di balik aksi konvoi dan penyerangan terhadap warga di Caborca kali ini. 

Dilansir Mexico News Daily, Kantor Kejaksaan Sonora (FGJE) mengatakan bahwa sudah terjadi lima kasus penculikan baru dan dua orang yang sudah dibebaskan. 

"Anak dari penyiar dan jurnalis Sebastian Manriquez Verdugo juga ikut menjadi korban penculikan di Caborca. Namun, pemuda berusia 23 tahun itu ditemukan selamat meski sempat menjadi korban penyanderaan" ujar FGJE. 

Peristiwa memilukan ini berlangsung sekitar enam jam yang dimulai pada pukul 23.00 waktu setempat, hingga Rabu pagi hari. Bahkan, para pasukan kartel narkoba diketahui melakukan konvoi sambil menembakkan peluru ke rumah penduduk di sekitar 40 area permukiman di Caborca.  

2. Wali Kota Caborca instruksikan pemberlakuan jam malam dan penutupan sekolah

Dikutip dari Vice News, Wali Kota Caborca, Abraham Mier Nogales mengungkapkan pada Rabu terkait adanya serangan di kotanya. Bahkan, ia mengungkapkan bila ini memang di luar kemampuan aparat kepolisian, sehingga polisi tidak dapat mencegah kejadian mengerikan ini. 

"Kami terganggu dengan adanya kekerasan yang terjadi dan dirasakan oleh seluruh warga Caborca pada Rabu. Sayangnya, kejadian itu juga telah mengakibatkan hilangnya korban jiwa dan penculikan kepada beberapa pemuda" ujar Nogales. 

"Kami tahu bahwa beberapa orang tersebut merupakan orang baik dan tidak memiliki hubungan apapun dengan organisasi kriminal. Kami menyerukan kepada penculik agar memberikan pengampunan dan memulangkan kembali para anak muda hidup-hidup" tambahnya. 

Akibat kejadian ini, Pemerintah Caborca juga memutuskan untuk memberlakukan jam malam secara tidak resmi dan menyarakan agar bisnis serta toko tutup pada pukul 10 malam. Selain itu sekolah juga akan ditutup selama satu minggu penuh.

3. Sonora telah menjadi medan pertempuran antara Kartel Sinaloa dan Kartel Caborca

Negara bagian Sonora telah dirundung rentetan kasus kekerasan yang disebabkan oleh sejumlah pecahan kartel narkoba dalam beberapa tahun terakhir. Diketahui area tersebut menjadi medan perang antara faksi Kartel Sinaloa, Kartel Juarez dan beberapa geng kriminal kecil yang berafiliasi dengan geng besar. 

Salah satu pemain besar di Sonora adalah Kartel Caborca yang diduga dipimpin oleh mantan anggota Kartel Guadalajara di tahun 1980-an, Rafael Caro Quintero. Pasalnya, Caro diketahui sudah menjalani masa tahanan selama 20 tahun di Meksiko, tetapi ia dibebaskan pada 2013 dan diduga kembali terlibat dalam bisnis narkoba. 

Tercatat sudah beberapa kali terjadi konflik antara Kartel Sinaloa yang dipimpin oleh anak El Chapo atau yang dikenal dengan Los Chapitos. Sedangkan terdapat pecahan anggota Kartel Sinaloa yang membelot dan ikut dengan Kartel Caborca yang dikenal dengan nama Los Pelones, dilaporkan Vice News

Kendati demikian, pemerintah setempat masih belum mengetahui secara pasti siapa dalang di balik aksi konvoi kartel narkoba di Caborca kali ini. Pasalnya, Caborca diketahui menjadi wilayah paling terdampak aksi konfrontasi antar kartel narkoba tersebut. 

Dikutip El Pais, Los Chapitos diketahui ingin menguasai bisnis penyelundupan migran menuju ke AS. Maka dari itu, mereka berupaya menguasai sepenuhnya rute penyelundupan narkoba, migran, dan senjata di Sonora. Tak heran apabila konvoi ini dilakukan untuk menebarkan teror dan ancaman pada kota yang dikuasai oleh musuhnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us