Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Meksiko Tidak Akan Perbaiki Relasi dengan Ekuador

Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum (tengah). (Secretaría de Cultura Ciudad de México, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)
Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum (tengah). (Secretaría de Cultura Ciudad de México, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan bahwa negaranya tidak akan memperbaiki hubungan dengan Ekuador setelah terpilihnya calon petahana, Daniel Noboa, sebagai presiden periode 2025-2029. 

Melansir The Rio Times, menurutnya Noboa bertanggung jawab atas invasi di Kantor Kedutaan Besar Meksiko di Quito untuk menangkap mantan Wakil Presiden Ekuador, Jorge Glas. Sheinbaum menyebut, Ekuador melanggar perjanjian internasional untuk melindungi misi diplomatik di negaranya. 

Pada Februari 2025, Ekuador menetapkan tarif pajak sebesar 27 persen untuk barang impor asal Meksiko. Noboa mengklaim bahwa tarif tersebut berfungsi untuk menyeimbangkan harga barang dan produsen di Ekuador. 

1. Sheinbaum ragukan kemenangan Noboa di Ekuador

Sheinbaum meragukan kemenangan Noboa dalam pemilihan presiden (pilpres) putaran kedua Ekuador. 

"Selama Noboa masih memimpin di Ekuador, maka kami tidak akan membuka pintu kecuali dia bersedia meminta maaf. Kemenangannya pun cukup meragukan karena kandidat lain, Luisa Gonzalez, mengatakan ada kecurangan dalam pilpres Ekuador," tuturnya, dikutip EFE

Ia menambahkan, keputusan ini adalah yang terbaik untuk menjaga kedaulatan Meksiko. Pemerintahan Noboa yang dianggap merusak hubungan dengan Meksiko terlebih dahulu. 

Pada Februari, presiden perempuan pertama di Meksiko itu mengungkapkan harapannya agar Ekuador dipimpin presiden yang berniat mengembalikan hubungan dengan negaranya dan mengikuti apa yang disampaikan OAS.

2. Kolombia belum mau akui kemenangan Noboa di Ekuador

Presiden Kolombia, Gustavo Petro, mengaku tidak dapat mengakui kemenangan Noboa karena tidak ada menit dalam perhitungan suara. 

"Saya percaya bahwa pemerintah Ekuador harus menunjukkan menit setiap perhitungan suara untuk dapat diverifikasi. Hingga kini, saya hanya mengucapkan apa yang saya ketahui. Pengawas dari Kolombia mengatakan bahwa kondisi pilpres mengkhawatirkan," tuturnya, dikutip Europa Press

Presiden sayap kiri Kolombia itu mengatakan bahwa pilpres di Ekuador berada di bawah pengawasan ketat personel militer. Ia menduga adanya pemaksaan dalam pilpres putaran kedua Ekuador. 

Tak hanya itu, Petro mengecam penangkapan mantan kandidat presiden Ekuador, Leonidas Iza, setelah memberikan dukungan kepada Luisa Gonzalez pada putaran kedua. 

3. Noboa harapkan bantuan asing untuk melawan geng kriminal

Presiden Ekuador, Daniel Noboa. (http://www.presidencia.gob.ec/, Public domain, via Wikimedia Commons)
Presiden Ekuador, Daniel Noboa. (http://www.presidencia.gob.ec/, Public domain, via Wikimedia Commons)

Pada hari yang sama, Noboa mengaku sudah berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump agar bersedia membantunya melawan geng kriminal di Ekuador. 

"Kami sudah memiliki sebuah rencana dan kami memiliki opsi yang akan diikuti. Sekarang kami hanya akan mengadakan pertemuan sebelum pemilu dan sekarang sebagai presiden terpilih, saya akan memperkuat rencana itu," terangnya, dilansir CNN.

Ia mengungkapkan bahwa Ekuador meminta bantuan militer asing dalam beberapa bulan terakhir. Noboa menyebut, perang melawan geng ini adalah perang transnasional yang membutuhkan kontribusi dari beberapa negara. 

Sementara itu, profesor dari Florida International University, Eduardo Gamarra, mengatakan bahwa terdapat tren politik di Amerika Latin yang mengarah ke ideologi kanan. Ia mengklaim tren tersebut akibat buruknya pemerintahan pada abad ke-21. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us