Menkes Budi Paparkan Program Kesehatan Paling Ambisius di Era Prabowo

- Menkes Budi berbagi kisah penanganan pandemi COVID-19 di The Goalkeepers 2025
- Pasca pandemi COVID-19 Indonesia bangun sistem layanan kesehatan nasional
- Presiden Prabowo Subianto mendukung program kesehatan skrining kesehatan gratis tahunan
New York, IDN Times – “Pada tahun 1964, tahun kelahiran saya, satu dari tujuh bayi Indonesia tidak pernah mencapai ulang tahun pertama mereka. Berkat vaksin anak-anak seperti cacar yang saya terima, saya beruntung dapat bertahan hidup, tumbuh dewasa, belajar fisika di perguruan tinggi, membangun karier selama 30 tahun di perbankan, dan akhirnya menjadi Menteri Kesehatan Indonesia,” kata Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin.
Senin malam, 22 September 2025, di depan hadirin yang memenuhi ruangan di The Jazz At Lincoln Center New York, Budi membuka kisah ini di acara The Goalkeepers New York City 2025, yang digelar oleh Gates Foundation. Bill Gates, pendiri Microsoft dan salah satu pemuncak orang terkaya di dunia, memulai inisiatif ini tahun 2017 bersama sang istri saat itu, Melinda. Kita tahu mereka kemudian memutuskan berpisah. Inisiatif ini tetap jalan.
Di forum ini, Gates Foundation mengumpulkan para pemimpin dari berbagai negara untuk mempercepat upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang ditargetkan pda 2030. Setiap tahun acaranya selalu digelar bersamaan dengan pekan Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) yang tahun ini mencapai sidang ke-80. Pemimpin dari 193 negara anggota PBB berkumpul di Markas Pusat PBB di Pantai Timur Pulau Manhattan, di tepi sungai timur kota New York.
1. Menkes Budi berbagi kisah penanganan pandemi COVID-19 di The Goalkeepers 2025

“Pada tahun 2020, di puncak pandemi COVID-19, saya tidak pernah membayangkan bahwa Presiden akan menunjuk saya sebagai Menteri Kesehatan pertama Indonesia tanpa latar belakang medis. Beliau memberi saya dua tugas. Pertama, meluncurkan vaksinasi COVID-19 secepat mungkin. Kedua, melaksanakan reformasi terbesar dalam sejarah sistem perawatan kesehatan di Indonesia,” lanjut Budi yang sebelumnya dikenal sebagai bankir, terakhir memimpin Bank Mandiri, bank pelat merah terbesar di tanah air.
Dalam waktu kurang dari dua tahun, kata Budi, pemerintah RI mendistribusikan sekitar 450 juta dosis vaksin COVID-19. “Ini cara kami melindungi 280 juta orang, di lebih dari 7.000 pulau berpenghuni, yang mencakup jarak lebih jauh dari London ke New York,” ujar Budi.
2. Pasca pandemi COVID-19 Indonesia bangun sistem layanan kesehatan nasional

“Ketika pandemik mereda pada tahun 2022, saya beralih ke tugas kedua. Saya menyadari bahwa tanggung jawab saya bukan hanya untuk memandu kita melewati krisis ini, tetapi juga untuk membangun sistem layanan kesehatan nasional yang cukup kuat untuk melindungi setiap anak, setiap keluarga, setiap warga negara, jauh setelah krisis berakhir,” tutur Budi.
Setiap tahun, ribuan ibu dan anak di Indonesia meninggal karena kanker serviks, pneumonia, dan diare. Itulah sebabnya, tepat setelah pandemi pada tahun 2022, kementerian kesehatan menambahkan HPV, PCV, dan Rotavirus ke dalam program imunisasi nasional di Indonesia.
Budi memberikan Gambaran betapa memberikan layanan kesehatan di Indonesia bukanlah hal yang mudah. Indonesia adalah negara kepulauan, dengan 17 ribu pulau, 13 ribu dihuni manusia. Garda terdepan untuk menjangkau setiap warga negara adalah unit pelayanan kesehatan primer. “Itulah sebabnya kami merevitalisasi 10.000 puskesmas di tingkat kabupaten, 80.000 puskesmas pembantu di tingkat desa, dan 300.000 puskesmas mikro di tingkat dusun. Dengan dukungan dari bank pembangunan, kami telah menstandarisasi, memodernisasi, dan sepenuhnya mendigitalkan fasilitas-fasilitas ini,” kata Budi.
3. Presiden Prabowo Subianto mendukung program kesehatan skrining kesehatan gratis tahunan

Presiden Prabowo Subianto dilantik pada 20 Oktober 2024. Budi yang diangkat sebagai menkes di era Presiden Joko “Jokowi” Widodo, diminta melanjutkan sebagai menkes. Pada bulan Februari 2025, pemerintahan Prabowo meluncurkan program kesehatan paling ambisius: Skrining Kesehatan Gratis Tahunan untuk seluruh 280 juta penduduk Indonesia. Sejauh ini, lebih dari 30 juta orang telah diskrining. “Dengan kecepatan 500.000 skrining per hari, kami berharap dapat mencapai lebih dari 50 juta pada akhir tahun ini,” papar Budi.
Budi menyampaikan, akses yang adil terhadap layanan kesehatan primer dan vaksin tidak dapat terwujud dalam semalam. Organisasi Kesehatan Internasional seperti Gavi, Global Fund, dan Gates Foundation sangat penting dalam membantu Indonesia memvaksinasi anak-anak dan memperkuat sistem kesehatan nasional.
Pada tahun 2002, lebih dari 20 tahun yang lalu, Indonesia mulai menerima dukungan dari Organisasi Kesehatan Internasional. Kemudian pada tahun 2023 Indonesia menjadi negara donor untuk Global Fund, dan pada tahun 2025, untuk GAVI.
Indonesia percaya bahwa Sistem Kesehatan—baik nasional maupun global—tidak dapat diamankan oleh satu tangan saja, melainkan oleh paduan suara yang bergandengan tangan; untuk mengangkat mereka yang sakit, yang lelah, dan yang terlupakan; ini adalah menjalin berbagai kekuatan menjadi satu jalinan kasih sayang, di mana bangsa-bangsa tidak bersaing untuk meraih kemenangan melainkan bekerja sama demi martabat; bukan untuk saling menaklukkan melainkan untuk menaklukkan penyakit; bukan untuk meraih kejayaan melainkan untuk melindungi kehidupan.
Tahun ini Budi menjadi satu dari 10 pembicara dari berbagai negara, termasuk tentu saja Bill Gates. Di akhir paparannya, Budi mengatakan, “Enam puluh satu tahun yang lalu, saya bertahan hidup sementara jutaan bayi lainnya tidak. Kini, angka kematian bayi di Indonesia telah turun hampir 90 persen.
Namun, "hampir saja tidak cukup. Mari kita pastikan bahwa kelangsungan hidup tidak lagi diberikan pada keberuntungan, melainkan sebuah janji bahwa: setiap anak berhak atas awal yang sehat, fondasi yang kuat, dan kesempatan untuk berkembang.”