Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menlu: Indonesia Berdiri Terus Bersama Rakyat Palestina

Menteri Luar (IDN Times/Yosafat Diva)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mengatakan bahwa Indonesia sudah bekerja sekuat tenaga untuk mendukung Palestina, terutama untuk menyerukan penghentian kekerasan dan serangan Israel di Jalur Gaza.

Sampai hari ini, terhitung jumlah korban tewas di Gaza mencapai hampir 10 ribu orang, dengan mayoritas adalah anak-anak, perempuan dan lansia.

“Soal langkah diplomasi, Indonesia sudah all out. Seperti yang disampaikan Bapak Presiden tadi, posisi kita tetap bahwa kita akan terus bersama dengan rakyat Palestina untuk memperjuangkan hak-haknya dan sekarang kita fokus di kemanusiaan,” kata Retno usai mendampingi Presiden RI Joko Widodo melepas bantuan kemanusiaan untuk Gaza di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (4/11/2023).

 

1. Indonesia berhasil evakuasi 1 keluarga WNI

Keluarga Abdillah Onim atau Bang Onim yang berhasil dievakuasi dari Gaza. (dok. Kemlu RI)

Sementara itu, Retno mengonfirmasi bahwa kemarin, lima orang yang terdiri dari 4 Warga Negara Indonesia (WNI) dan 1 istri WNI sudah berhasil dievakuasi dari Gaza ke Mesir via perbatasan Rafah.

Lima orang yang terdiri dari empat WNI dan satu istri WNI berkewarganegaran Palestina ini merupakan keluarga dari Abdillah Onim, yang sudah sejak lama menetap di Palestina dan melakukan misi kemanusiaan.

"Alhamdullillah, puji syukur, pada tanggal 2 November sekitar pukul 19.00 waktu Mesir atau sekitar pukul 00.00 3 November 2023 waktu Indonesia, 4 WNI dan 1 istri WNI telah berhasil dievakuasi dari Gaza dan sudah tiba di Rafah. Saat ini, saya mendapat laporan bahwa mereka sudah tiba dengan selamat di Kairo, Mesir," kata Retno, dalam jumpa pers Jumat kemarin.

2. Sempat kembali ke rumah masing-masing karena situasi tidak kondusif

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (IDN Times/Sonya Michaella)

Sementara itu, persiapan evakuasi sebenarnya telah dilakukan per 1 November 2023. Namun karena kondisi yang tidak kondusif, para WNI terpaksa kembali ke rumahnya masing-masing.

"Pada tanggal 2 November, dari sejak pagi hari, kita coba lagi lakukan evakuasi, namun gagal lagi karena situasi tidak memungkinkan. Sekali lagi, sebagaimana pernah saya sampaikan, keselamatan para WNI adalah prioritas," ucap Retno.

3. Evakuasi WNI tidak mudah

Aksi protes penduduk Gaza di wilayah pesisir Jalur Gaza (Twitter/Warda_GazaPal)

Retno menekankan bahwa evakuasi WNI dari Gaza ke perbatasan Rafah ini tidaklah mudah. Para WNI sempat bolak-balik dari perjalanan ke rumahnya lagi karena situasi tidak aman.

"Ingin saya sampaikan rumah sakit Indonesia ada di utara Gaza. WNI yang berhasil kita keluarkan adalah di utara Gaza juga, harus melakukan perjalanan ke bawah yaitu ke Rafah, yang pada tanggal 1 November kemarin berusaha ke bawah kemudian harus naik lagi ke atas. Demikian juga pada tanggal 2 November pagi hari sudah berupaya, kemudian harus kembali lagi," ujar Retno.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us