Menlu RI Buka Suara soal Tuduhan Relokasi Warga Palestina ke Indonesia

- Presiden Prabowo Subianto ingin menerima korban perang di Gaza, menimbulkan kontroversi pro dan kontra di dalam negeri.
- Menteri Luar Negeri Sugiono menjelaskan bahwa Indonesia siap membantu Palestina dengan berbagai bantuan kemanusiaan dan perawatan bagi korban perang.
- Indonesia menolak upaya relokasi atau pemindahan warga Palestina dari Tanah Airnya dan melakukan konsultasi dengan negara-negara terkait untuk memastikan kepentingan rakyat Palestina terpenuhi.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto mengutarakan keinginannya untuk menerima korban perang di Gaza, terutama warga sipil. Pernyataan tersebut menimbulkan kontroversi di dalam negeri, ada yang pro dan kontra.
Terkait perdebatan tersebut, Menteri Luar Negeri Sugiono memberikan penjelasan. Menurut Menlu, yang disampaikan presiden adalah sebagai bentuk Indonesia memainkan peran yang lebih luas.
"Presiden ingin menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk membantu perjuangan Palestina. Solidaritas rakyat dan pemerintah Indonesia ditunjukkan melalui berbagai bantuan dalam bentuk peningkatan kapasitas, pembangunan infrastuktur, dan tentunya bantuan kemanusiaan," kata Sugiono dalam pernyataannya, Kamis (10/4/2025).
Sugiono mengatakan, Indonesia siap memainkan peran yang lebih luas apabila diminta semua pihak terkait.
1. Indonesia siap menerima korban perang, utamanya warga sipil di Gaza

Sugiono menyebut, selain korban luka, Indonesia juga siap menerima anak yatim piatu korban perang di Gaza yang memerlukan perawatan karena trauma.
"Apabila semua pihak menghendaki dan menyetujui, Indonesia juga siap menerima korban perang, terutama warga sipil, untuk melakukan pengobatan dan perawatan di Indonesia," kata Menlu.
Sugiono mengatakan beberapa negara lain juga telah menerima warga Palestina yang menjadi korban perang Gaza, di antaranya Mesir, Turki, Qatar, dan Uni Emirat Arab (UEA). Indonesia, kata Menlu, telah mengirimkan tim kesehatan TNI ke Mesir dan Gaza untuk melaksanakan misi kemanusiaan.
2. Presiden Prabowo tidak bermaksud memindahkan warga Palestina dari tanah airnya

Menurut Sugiono, sesuai arahan Prabowo, keberadaan korban perang tersebut bersifat sementara. "Sama sekali tidak dimaksudkan untuk memindahkan warga Palestina tersebut dari Tanah Airnya," kata dia.
Sugiono menegaskan, Indonesia menolak setiap upaya yang merelokasi atau memindahkan warga Palestina dari Tanah Airnya. Menurutnya, setiap upaya yang mengubah demografi Gaza merupakan pelanggaran hukum internasional.
3. Indonesia berkonsultasi dengan sejumlah negara, termasuk Palestina

Sugiono menyebut, Indonesia tengah melakukan konsultasi dengan berbagai negara, terutama dengan pemerintah Palestina.
"Indonesia perlu memastikan bahwa semua langkah tersebut sepenuhnya dilakukan untuk kepentingan rakyat Palestina, dan mendapat dukungan negara-negara di kawasan," tutur Menlu.
Di tingkat nasional, kata Sugiono, Kementerian Luar Negeri RI juga berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, guna menindaklanjuti arahan Presiden tersebut, khususnya yang berkaitan dengan aspek teknis pelaksanaan sejak keberangkatan hingga kepulangan warga Palestina.
Sugiono menambahkan, waktu pelaksanaan rencana tersebut akan ditetapkan apabila semua konsultasi dengan berbagai negara dan persiapan teknis dapat diselesaikan.
"Saat ini pemerintah Indonesia sedang melanjutkan konsultasi dengan berbagai negara, dan persiapan di dalam negeri sebelum pelaksanaan rencana tersebut," seru Sugiono, menutup pernyataannya.