Menlu Sugiono Sampaikan Duka atas Gempa di Tibet

- Tibet, China, diguncang gempa 6,8 SR menewaskan 126 orang, dengan lebih dari 500 gempa susulan hingga keesokan harinya.
- Menteri Luar Negeri RI Sugiono menyampaikan belasungkawa atas bencana dan relokasi lebih dari 30 ribu penduduk serta penyelamatan 400 orang terjebak.
Jakarta, IDN Times - Daerah Otonomi Tibet di China diguncang gempa berkekuatan magnitudo 6,8 pada Selasa (7/1/2025) dan menewaskan 126 orang. Wilayah tersebut terletak di sisi Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia, dan merupakan rumah bagi sekitar 62 ribu orang.
Menurut Pusat Jaringan Gempa Bumi China (CENC), gempa terjadi di dekat perbatasan dengan Nepal pada pukul 09:05 pagi waktu setempat. Sementara, Survei Geologi Amerika Serikat melaporkan gempa tersebut berkekuatan magnitudo 7,1.
Episentrumnya terletak di Tingri, daerah pedesaan dekat perbatasan tempat lempeng tektonik India bertabrakan dengan lempeng Eurasia, yang menciptakan garis patahan panjang di dataran tinggi Tibet.
"Lebih dari 500 gempa susulan dengan kekuatan hingga magnitudo 4,4 telah terjadi setelah gempa tersebut hingga pukul 08:00 pagi waktu setempat pada 8 Januari," kata CENC, dikutip dari The Straits Times.
1. Indonesia sampaikan belasungkawa
Menteri Luar Negeri RI Sugiono menyampaikan belasungkawa atas bencana gempa bumi yang melanda Tibet ini.
“Saya sangat berduka atas gempa bumi dahsyat di TIbet, yang telah merenggut ratusan nyawa ini. Saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada para korban dan keluarga mereka dan semua yang terdampak,” kata Sugiono dalam akun X @Menlu_RI, dikutip Kamis (6/1/2025).
2. Getaran gempa sampai ke Nepal dan India
Bencana tersebut menjadi salah satu gempa terkuat di kawasan itu dalam beberapa tahun terakhir yang mengguncang kaki bukit utara Himalaya. Gempa juga mengguncang bangunan-bangunan di negara tetangga, yakni Nepal, Bhutan, dan India.
Video yang diterbitkan oleh lembaga penyiaran pemerintah China CCTV menunjukkan rumah-rumah hancur dengan dinding-dinding yang terkoyak. Rekaman juga memperlihatkan para petugas penyelamat mengarungi puing-puing yang berserakan di reruntuhan setelah gempa bumi, sementara beberapa memberikan selimut tebal kepada penduduk setempat agar tetap hangat dalam suhu di bawah nol derajat.
Gambar pengawasan yang diterbitkan oleh media pemerintah tersebut menunjukkan orang-orang berlarian melalui lorong-lorong toko saat rak-rak berguncang hebat, menyebabkan benda-benda jatuh ke tanah.
3. Lebih dari 30 ribu warga dievakuasi
Pejabat China mengungkapkan, lebih dari 400 orang yang terjebak akibat gempa bumi tersebut telah diselamatkan. Sementara itu, lebih dari 30 ribu penduduk telah direlokasi, saat pencarian korban selamat memasuki hari kedua.
Survei awal menunjukkan, 3.609 rumah hancur di wilayah Shigatse Tibet yang dihuni oleh 800 ribu orang. Lebih dari 1.800 personel penyelamat darurat dan 1.600 tentara telah dikirim ke wilayah tersebut.
Xinhua melaporkan, bantuan tanggap bencana, termasuk tenda, selimut, jatah makanan, generator listrik dan perlengkapan lainnya telah dikirim oleh otoritas pusat ke daerah-daerah yang terkena dampak gempa. Semua bagian jalan yang rusak akibat gempa juga telah dibuka kembali.
Sekitar 24 jam setelah gempa terjadi, para korban yang terjebak di bawah reruntuhan akan mengalami malam dalam suhu di bawah nol derajat, serta berisiko mengalami hipotermia dan dehidrasi.